JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Menjelang tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) Serentak 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Madiun menggelar sosialisasi pembentukan Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas) di Ruang Rapat KPU Kota Madiun, Kamis (14/10/2021).
Pembentukan Bakohumas tersebut melibatkan sejumlah stakeholder. Seperti pimpinan Partai Politik, LSM, FKUB, TNI-Polri, perwakilan instansi atau lembaga Pemerintah Daerah dan media massa.
Ketua KPU Kota Madiun, S. Wisnu Wardhana mengatakan, Bakohumas tersebut dibentuk di antaranya untuk memudahkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi atau lembaga Pemerintah Daerah, Partai Politik serta elemen masyarakat lainnya.
Adapun tugas Bakohumas selain menghimpun dan mengelola data maupun informasi kehumasan, juga menyampaikan data atau informasi kepada seluruh pemangku kepentingan.
" Dibentuknya Bakohumas ini untuk memperlancar arus informasi dan agar terjalin komunikasi dua arah antara KPU, KPU Provinsi, dan KPU Kabupaten/Kota kepada pemangku kepentingan, " jelas S. Wisnu Wardhana.
Menurutnya, Bakohumas memiliki peran penting dalam penyelenggaraan Pemilu Serentak 2024. Yaitu, penyebarluasan informasi penyelenggara dan penyelenggaraan tahapan Pemilu. Membangun kesadaran masyarakat terhadap pentingnya partisipasi dalam Pemilu dan menciptakan situasi yang kondusif sehingga Pemilu dapat berjalan secara damai serta mendorong masyarakat menggunakan hak pilih secara rasional.
Kemudian, meningkatkan kepercayaan publik terhadap penyelenggara, penyelenggaraan, dan hasil Pemilu. Selain itu juga sebagai pelayan publik dengan menyediakan informasi terkait kepemiluan yang terdepan dan membangun kerjasama antar instansi atau lembaga pemerintah untuk informasi kepemiluan.
Lebih lanjut dia katakan, sebagai ajang koordinasi dan komunikasi, selanjutnya akan dibentuk grup WhatsApp. Sehingga keberadaan Bakohumas tersebut menjadi wadah untuk memberikan informasi maupun koreksi serta perbaikan terhadap informasi yang berkembang di masyarakat.
“ Kita semua tidak ingin informasi yang keliru itu berkembang di masyarakat karena itu berpotensi mengganggu proses demokrasi, utamanya di kota ini. Karenanya melalui Bakohumas, masyarakat memiliki pemahaman yang utuh tentang kepemiluan sehingga diharapkan tidak ada informasi yang hoaks, " pungkasnya. (jum).