JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Pemerintah Kota Madiun mulai menerapkan pembelajaran di luar kelas atau Out Door Learning bagi siswa - siswi Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota Madiun.
Penerapan Out Door Learning tersebut diawali untuk pertama kalinya pada Selasa (6/4/2021) pagi. Ada 14 SMP dengan 14 titik lokasi yang mengikuti kegiatan tersebut.
" Hari ini kita uji coba Out Door Learning, artinya kita sudah punya taman cukup banyak sehingga sekolah yang dekat taman ini masuk kita shift dan bus sekolah siap antar jemput, " jelas Wali Kota Madiun, H. Maidi usai memantau kegiatan Out Door Learning di Taman Lalu Lintas Bantaran Kota Madiun, Selasa (6/4/2021).
Meskipun sudah ada kelonggaran belajar di luar kelas, penerapan protokol kesehatan tetap wajib dilaksanakan. Kegiatan belajar mengajar pun diawasi secara ketat oleh Kepala Sekolah dan pengawas sekolah. Jika siswa - siswi tidak taat, apalagi melanggar protokol kesehatan maka mereka akan di eliminasi dan tidak diperbolehkan masuk lagi.
Wali Kota Madiun, H. Maidi usai memantau kegiatan Out Door Learning.
-------------------------------------------
" Apabila anak - anak ini nanti tidak taat protokol kesehatan ya kita eliminasi, besok tidak boleh masuk lagi, harus ada di rumah. Jadi dengan pola seperti ini anak disiplin, karena kalau tidak bisa ikut Out Door Learning mereka pasti bosan, kalau mau ikut ya harus disiplin protokol kesehatan, " ungkapnya.
Menurut Maidi, dengan pola seperti itu Kota Madiun akan mengawali penerapan Out Door Learning. Hasilnya akan dievaluasi. Mulai ketertiban dan kedisiplinan. Selain evaluasi, untuk menjaga keamanan dan kenyamanan, guru dan siswa - siswi bakal di rapid antigen. Jika hasilnya sehat semuanya maka Out Door Learning bisa dilaksanakan.
" Dengan Out Door Learning ini anak - anak senang, ceria dan gembira. Karena komunikasi dengan teman - temannya berjalan lagi, dan hasil pembangunan taman di Kota Madiun semuanya digunakan, " ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati mengungkapkan, agar pembelajaran Out Door Learning bisa terus dilaksanakan, protokol kesehatan harus ketat diterapkan.
Pengawasan pun terus dilakukan, dan jika ada yang melanggar, baik guru maupun siswa - siswi akan segera ditindak lanjuti.
" Jika prokesnya tidak bisa dilaksanakan secara ketat sesuai arahan Wali Kota Madiun harus di eliminasi. Makanya kita tetap melaksanakan prokes secara ketat, " katanya.
Menurutnya, pelaksanaan Out Door Learning ini sudah melalui persetujuan orang tua siswa - siswi. Bagi orang tua yang tidak menyetujui pembelajaran bisa dilaksanakan secara daring.
" Jadi pembelajaran daring tetap berlanjut, dan diselingi dengan Out Door Learning. Karena anak - anak sudah mulai jenuh, jadi kita coba Out Door Learning, dalam seminggu ini kita evaluasi seperti apa. Kemudian, prokesnya juga sepeti apa, dari bahan evaluasi itu nanti kita jadikan tindak lanjut kedepannya, " pungkasnya. (Adv/jum).