JATIMPOS.CO/SIDOARJO- Mahasiswa dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA) mendominasi (juara umum) “Lomba Pemanduan Koleksi Museum Tingkat Pelajar dan Mahasiswa Se Sidoarjo dan Surabaya” yang diselenggarakan Museum Negeri Mpu Tantular di Jl. Raya Buduran Sidoarjo pada Kamis (21/11/2024).

Rinciannya : Juara 1: M Lukman Kurniawan (Unesa) nilai 710, Juara 2 : Syahrani Granita PN (Unesa) nilai 665, Juara 3: Dita Flaris A. (SMKN 6 Sby) nilai 655.

Juara Harapan 1: Tasya Alifvia (Unesa) nilai 645, Juara Harapan 2: Sekar Kirani J. (SMK 17 Agustus Sby) nilai 640 dan Juara Harapan 3: Willy Aprilito (Unesa) nilai 615.

Penampilan salahsatu peserta pada “Lomba Pemanduan Koleksi Museum Tingkat Pelajar dan Mahasiswa Se Sidoarjo dan Surabaya”

-------------------------------

Sejumlah dewan juri kompeten yang menilai kemampuan para peserta, terdiri : Dr. Hetty Purnamasari M.Pd (Dosen Unitomo), Drs. Edi Iriyanto, MM (Pemerhati Museum) dan Lucky Diana, SS (Himpunan Pramuwisata Indonesia).

Kegiatan ini merupakan Edukatif Kultural Museum. “Untuk menyampaikan pesan edukatif secara kreatif dan menarik sehingga pengunjung dapat memperoleh pengetahuan yang lebih tentang koleksi yang ada di museum,” kata Kepala UPT Museum Mpu Tantular, Sadari, S.Sn dalam laporannya.

Selain itu untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan tanggung jawab terhadap pelestarian budaya dan warisan Sejarah, serta sebagai wadah dan ajang kompetisi kepada generasi muda dalam upaya meningkatkan apresiasi terhadap warisan budaya yang ada di museum.

“Lomba pemanduan tentang koleksi museum ini diharapkan dapat saling memberikan apresiasi baru baik bagi peserta maupun kita sebagai pengelola museum khususnya para pemandu museum,” ungkap Sadari.

Memastikan Pengunjung Paham
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Evy Afianasari, S.T., M.M.A, memberikan pesan yang disampaikan Ka UPT Museum Mpu Tantular, Sadari, S.Sn.

“Pemanduan adalah proses memberikan penjelasan dan bimbingan secara langsung kepada kelompok atau individu untuk membantu mereka memahami sesuatu yang sedang dipelajari atau dikunjungi,” ujarnya.

Tugas pemandu tidak hanya menyampaikan informasi, tetapi juga memastikan pengunjung dapat memahami dan menghargai nilai-nilai sejarah, budaya atau ilmu yang terkait dengan objek yang ditunjukkan.

“Lomba pemanduan tentang koleksi museum adalah sebuah kompetisi di mana peserta atau orang yang tertarik pada dunia pemanduan, berlomba untuk memberikan penjelasan terbaik mengenai koleksi yang ada di dalam museum kepada pengunjung atau dewan juri,” tambahnya.

Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Jawa Timur melalui UPT Museum Mpu Tantular telah menjalankan fungsi peningkatan pelayanan dan akses masyarakat terhadap museum.

“Salah satunya dengan menyelenggarakan kegiatan edukatif kultural museum. Melalui kegiatan ini kita berupaya memberikan informasi kepada pengunjung, sekaligus mengenalkan lebih banyak nilai sejarah dan budaya yang ada di dalam museum,” pesan Kadisbudpar Jatim.

Kegiatan edukatif kultural museum tidak hanya memberikan manfaat bagi peserta dan pengunjung tetapi juga bagi museum sebagai institusi pendidikan dan budaya.

Selain itu juga untuk meningkatkan pengetahuan tentang koleksi museum serta ketrampilan dalam menyampaikan informasi. dengan cara yang menarik dan mudah dipahami oleh pengunjung. Dengan demikian, kita dapat melestarikan warisan budaya yang lebih kreatif dan bervariasi untuk menjaga minat dan keterlibatan masyarakat.

“Pada kesempatan yang baik ini saya berharap ke depan museum dapat mengarahkan programnya ke arah pengembangan kebudayaan serta peningkatkan kreatifitas dan inovasi program kegiatan dengan mengikuti perkembangan teknologi maupun tuntutan masyarakat yang semakin berkembang di era global,” ujarnya. (sa)