JATIMPOS.CO/SURABAYA- 1000 (seribu) orang yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, seniman, budayawan, asosiasi dan desa wisata dari seluruh Jawa Timur mengikuti “Sapa Insan Budaya dan Pariwisata bersama Gubernur Khofifah” di Graha Wisata Disbudpar Jatim, Rabu (7/2/2024).
Pada moment tersebut dimeriahkan penampilan Tari Bedoyo Majakirana & Lawak Lawak Jula Juli, binaan Bidang Kebudayaan, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa didampingi Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari dan ribuan undangan tampak terkesan menyaksikan penampilan Tari Bedoyo dan Lawak Jula-Juli tersebut. Terbukti hingga selesai penampilan mereka tak beranjak dari tempat duduk.
Tari Bedaya Majakirana merupakan tari garapan baru dalam bentuk bedaya Majapahit yang berpijak pada vokabuler tari tradisi yang berkembang di wilayah budaya arek dan mataraman Jawa timur yang di padukan dalam sebuah cita rasa penyambutan tamu, bersyukur dan tolak balak sebagai wujud dari spirit Kerajaan Majapahit yang memancarkan kebaikan (Kirana).
Tahapan eksplorasi, Improvisasi, komposisi gerak, musik dan busana adalah merupakan proses penciptaan Tari Bedhoyo Majakirana yang polantainya mengacu pada visual logo Mojopahit.
Tata Rias dan Busananya berpacu pada ornament dari relief candi dan patung berada di Situs Peninggalan Kerajaan Majapahit yang di modifikasi dengan aksen busana tari tradisi yang berkembang di wilayah arek dan mataraman serta nuansa khas Jawa Timur.
Kru lawak Jula-Juli pada “Sapa Insan Budaya dan Pariwisata bersama Gubernur Khofifah” di Graha Wisata Disbudpar Jatim, Rabu (7/2/2024).
-----------------------------------
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi upaya-upaya pelestarian, pengembangan dan capaian yang diperoleh dibidang kebudayaan.
“Capaian provinsi Jawa Timur dalam bidang kebudayaan mengalami peningkatan peringkat dalam indeks pembangunan kebudayaan (IPK) nasional,” kata hofifah.
Disebutkan, berdasarkan rilis data terbaru yang dimutahirkan pada laman IPK Kemendikbudristek RI, dari tahun 2021 provinsi Jawa Timur menduduki peringkat 10 mengalami kenaikan pada tahun 2022 pada peringkat 8.
Selain itu, 99 karya budaya Jawa Timur telah ditetapkan sebagai warisan budaya takbenda (WBTB) Indonesia. Pada tahun 2024 ini diupayakan reog Ponorogo masuk ke dalam usulan warisan budaya dunia UNESCO. Pada tahun 2023, terdapat 2 daerah di Jawa Timur yang mendapatkan anugerah kebudayaan Indonesia yakni kota Surabaya dan kota Batu.
Potensi kebudayaan yang sangat besar dengan keberadaan beragam sub kultur di Jawa Timur memberikan kekuatan karakter dan jati diri yang eksotis bagi Jawa Timur. Dari Jawa Arek, Mataraman, Panaragan, Madura, Bawean, Pandhalungan, Tengger, Samin, hingga Osing mewarnai budaya Jawa Timur. (sa)