JATIMPOS.CO/TRENGGALEK - Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin meminta kepada Sekda Trenggalek, Joko Irianto untuk berangkat ke Wamena, Papua guna melihat langsung kondisi warga pasca kerusuhan beberapa waktu lalu.


Selain melihat kondisi warga di pengungsian, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) akan membantu memfasilitasi mereka yang ingin pulang ke Trenggalek.

Berdasarkan data, terdapat 170 warga yang tergabung dalam paguyuban warga Trenggalek di Wamena. Dari jumlah tersebut tidak seluruhnya ingin pulang.

Terdapat 65 orang diantaranya yang sudah menyatakan keinginannya untuk pulang. Sebanyak 45 orang diketahui berada di Wamena dan 18 orang mengungsi ke Jayapura.

"Kami akan bantu fasilitasi pengungsi dengan membelikan tiket pesawat," kata Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin atau Mas Ipin, Minggu (6/10/2019).

Menurutnya, dana yang diperuntukkan untuk membelikan tiket ini bukan berasal dari APBD.

Dana akan diambilkan dari anggaran kebencanaan Dinas Sosial yang merupakan hasil pengumpulan para relawan.

Selain itu, Mas Ipin juga membuka donasi melalui Baznas Trenggalek, bagi masyarakat yang ingin ikut menyumbang untuk membantu korban di Wamena.

"Kami juga menggalang dana di Baznas Trenggalek yang tujuannya untuk ikut membantu meringankan beban saudara kita di Wamena," ujarnya.

Meskipun begitu rencana untuk membelikan tiket pesawat ini bukan tanpa kendala. Kepala Dinsos PPA Trenggalek, Retno Sulistyowati menjelaskan kebanyakan warga Trenggalek di Wamena sudah tidak mempunyai kartu identitas lagi.

Kartu yang mereka miliki ludes terbakar. Sedangkan salah satu syarat untuk bisamembeli tiket pesawat adalah kartu identitas.

"Untuk itu kami meminta Pemkab Wamena menerbitkan kartu identitas sementara kepada mereka agar bisa pulang," harapnya. (ays)