JATIMPOS.CO, KABUPATEN JEMBER - Tahap dua pemberian insentif honorarium bagi guru ngaji oleh pemerintah Kabupaten Jember, mulai dilaksanakan. Program ini dipandang sebagai bukti nyata perhatian pemerintah terhadap peran vital guru ngaji dalam membentuk generasi Qur’ani berakhlak mulia di tingkat desa.

Pemkab Jember melalui program kesejahteraan keagamaan kembali menyalurkan honorarium guru ngaji dimulai dari Kecamatan Panti atau kecamatan yang berada di lereng Gunung Argopuro. Sebanyak tujuh desa di kecamatan ini menjadi lokasi awal distribusi, dengan jumlah penerima manfaat mencapai 644 orang, kamis, (02/10)2025). 

Rinciannya, Desa Glagahwero menerima 42 penerima, Kemiri 84 penerima, Kemuningsari Lor 111 penerima, Pakis 60 penerima, Panti 83 penerima, Serut 154 penerima, dan Suci 110 penerima. Seluruh penerima menerima insentif langsung di kantor desa masing-masing tanpa harus datang dan mengantri ke Bank Jatim sebagaimana mekanisme tahun sebelumnya.

Salah satu apresiasi datang dari Muhammad Mustofa Latif, guru ngaji asal Desa Glagahwero, Kecamatan Panti. Ia mengucapkan rasa terima kasih sekaligus mendoakan Bupati Fawait agar senantiasa diberi kekuatan memimpin Jember.

"Sebelumnya kami ucapkan terima kasih yang banyak dan mendoakan Gus Fawait atas disalurkannya honor guru ngaji serta perhatiannya kepada guru ngaji," ucapnya.

Kedepan, Latif berharap program insentif ini dapat menjangkau lebih banyak guru ngaji. Menurutnya, masih ada rekan-rekan pengajar yang benar-benar mengabdikan diri mengajar Al-Qur’an namun belum terdata sebagai penerima manfaat.

"Karena memang ada beberapa guru ngaji yang memang belum mendapatkan. Padahal, mereka ini benar-benar guru ngaji," imbuhnya.

Latif menilai penyaluran honor guru ngaji tahun ini lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya. Jika dulu penerima harus antre di Bank Jatim, kini cukup mendatangi kantor desa.

"Alhamdulillah lebih cepat daripada yang tahun kemarin. Dan prosesnya mudah tidak ribet sama sekali. Cukup membawa buku tabungan dan KTP," ulasnya.

Kemudahan ini merupakan bagian dari upaya Pemkab Jember memperluas akses sekaligus mengurangi hambatan birokrasi, sehingga insentif bisa diterima dengan praktis, transparan, dan tepat waktu.

Gus Fawait sendiri menegaskan bahwa program honor guru ngaji adalah salah satu bagian dari komitmennya untuk menghadirkan Jember Baru yang maju. Ia meminta doa agar kepemimpinannya lima tahun ke depan mampu membawa kesejahteraan lebih luas bagi masyarakat.

"Kami betul-betul bisa membawa Jember ini menjadi Jember Baru yang maju, yang mana masyarakatnya sejahtera dan kemiskinannya turun," tutur Fawait.

Sejak awal kepemimpinannya, Bupati Jember Gus Fawait menempatkan guru ngaji sebagai salah satu fokus perhatian Pemkab Jember. 

Program ini diakui memberi dampak positif, baik secara material maupun moral. Bagi para guru ngaji, insentif yang diterima menjadi bentuk penghargaan pemerintah atas dedikasi mereka mengajar Al-Qur’an meski tanpa pamrih.

Langkah Pemkab Jember di era Bupati Jember Gus Fawait menegaskan bahwa guru ngaji bukan hanya pengajar agama, melainkan juga pilar pendidikan moral masyarakat desa. (Ari)