JATIMPOS.CO/TRENGGALEK - Mewaspadai potensi konflik sosial sejak dini di daerahnya, Pemerintah Kabupaten Trenggalek menggelar rapat koordinasi (Rakor) dengan menghadirkan semua stakeholder terkait, forum kewaspadaan dini, organisasi maupun instansi vertikal lainnya, Senin (4/10/2019) di Gedung Bawarasa Trenggalek.
Rapat koordinasi kewaspadaan dini terhadap potensi konflik sosial ini memang sangat perlu dilaksanakan, apalagi menghadapi momentum pilkada serentak yang akan digelar pada tahun 2020 nanti serta beberapa kasus konflik sosial yang sudah terjadi dalam waktu dekat ini.
Pentingya kegiatan ini, Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin pimpin langsung rakor tersebut. Turut hadir Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak, Pejabat Terkait, Camat, Forum Kewaspadaan Dini dan beberapa tamu undangan lainnya.
Dalam rapat tersebut orang nomor satu di Trenggalek tersebut menekankan pentingnya melakukan identifikasi terhadap potensi kerawanan di dilingkungan maupun wilayah kerja masing- masing, sehingga ada upaya preventif untuk mencegah konflik ini terjadi.
"Kita tidak bisa menyelesaikan konflik secara sendiri-sendiri, butuh kebersamaan untuk bisa mengidentifikasi dan menyelesaikan permasalahan konflik sosial sejak dini," ujar Nur Arifin dalam rapat koordinasi tersebut.
Selain menekankan terkait deteksi dini permasalahan konflik sosial, dalam rapat ini Bupati Trenggalek juga menegaskan sebagai warga negara yang baik perlunya mendukung proyek strategis nasional untuk kesejahteraan masyarakat. Apalagi di Trenggalek sendiri sedang berjalan beberapa proyek strategis nasional seperti pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) di ruas Watulimo-Popoh Tulungagung, Pembangunan Bendungan Linggis dan yang juga akan segera dibangun Bendungan Mbagong.
Dalam rapat ini bapak tiga anak ini juga mengangkat isu kerusuhan Wamena yang dimana beberapa pengungsi kerusuhan tersebut, sebagian diantaranya adalah warga asal Trenggalek yang memerlukan penanganan lebih lanjut kedepannya.
Bupati Trenggalek sangat berterima kasih terhadap upaya preventif yang telah dilakukan oleh Satpol PP, Perhubungan, Kepolisian dan beberapa instansi terkait dalam menghadapi semua permasalahan sosial yang timbul selama ini. "Alhamdulillah semua dapat terselesaikan dengan baik karena pada dasarnya masyarakat di Trenggalek ini dibangun dari kultur yang saling menghargai," tandasnya.
Di waktu yang hampir bersamaan, Kapolres Trenggalek, AKBP Jean Calvijn Simanjuntak sangat mendukung upaya aktif yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Trenggalek tersebut.
Diharapkan oleh Jean Calvijn, kegiatan seperti ini bisa terus digelar sehingga deteksi terhadap konflik sosial itu bisa dilaksanakan dengan baik.
Kapolres yang baru menjabat 3 Minggu di Trenggalek ini juga menegaskan pentingnya kolaborasi dan kerjasama dari semua pihak. "Dengan bergandengan tangan tentunya semua permasalahan yang ada akan bisa kita selesaikan dengan baik," tandasnya. (ays)