JATIMPOS.CO/JOMBANG - Dampak pandemi Covid-19 di Jombang dikeluhkan sejumlah pekerja seni dengan pembatasan keramaian atau kerumunan massa.


Dengan menggunakan puluhan truk bermuatan sound sistem, ratusan massa dari paguyuban sound sistem Jombang (PS) dan puluhan penggiat seni melakukan aksi turun jalan mendatangi pendopo Kabupaten Jombang, Senin pagi (20/07/2020).

H Muntasir, Korlap kepada sejumlah awak media mengatakan, kebijakan yang membatasi kerumunan sangat berdampak pada pelaku usaha sewa sound sistem, maupun penggiat seni di Jombang.

"Sudah empat bulan kami tidak bekerja, itu pukulan bagi kami dengan adanya covid ini, hal ini sangat berdampak bagi kami," ujar Muntasir.

Dikatakan Muntasir, Selama pandemi covid-19 di Jombang, para pelaku seni dan pengusaha sound sistem, kelimpungan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Biaya sekolah, gaji karyawan, kita jual sound system untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Kita berharap dengan aksi ini, mengetuk hati Bupati untuk bisa memberikan izin pada kami, untuk segera membuka kegiatan-kegiatan yang ada di Kabupaten Jombang.

Terpisah, Bupati Jombang, Hj Mundjidah Wahab, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima aspirasi tersebut, dan dalam waktu dekat, sambung Bupati, pihak pemerintah kabupaten (Pemkab) akan melakukan koordinasi dengan forkopimda.

"Nanti kita buatkan juknis (petunjuk teknis, red), karena di Perbup 34 itu masih secara global, secara umum saja. Kita akan undang kembali, selanjutnya kita sepakati bersama juknis-nya," terang Munjidah. (her)