JATIMPOS.CO/JOMBANG - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jombang, dari Fraksi PDI Perjuangan, Choirul Anam menyoroti penutupan jalan yang dianggap tidak efektif.
Menurutnya, meskipun Pemerintah Kabupaten Jombang mengeluarkan kebijakan penutupan jalan, satu hal yang harus diingat bahwa roda perekonomian di Jombang tetap harus berjalan.
“Dengan adanya penutupan ruas jalan Wahid Hasyim tersebut tidak mengubah situasi apapun, karena masih banyak masyarakat menggunakan alternatif jalan tikus. Sehingga penutupan jalan yang sudah berjalan ini setelah diamati tidak memberikan dampak atau perubahan apapun,” jelas Choirul Anam yang juga Ketua Komisi C DPRD Jombang, Senin (21/07/2020).
Masih menurut Choirul Anam, pengawasan penutupan jalan ini anggarannya cukup besar dianggapnya tidak efektif dan tidak berjalan sesuai fungsinya. Yang harus lebih diawasi adalah Pemkab harus membuka dimana zonanya ODP dan PDP, itulah yang semestinya dilakukan pengawasan dan dikarantina secara mandiri.
Ketika ini semua dilakukan, kata dia lebih lanjut, pengawasan selama 14 hari baik ODP dan PDPnya dibantu dengan relawan-relawan dari masyarakat dan petugas di lapangan, itu jauh lebih efektif sehingga roda perekonomian di Jombang tetap berjalan.
“Percuma, sangat percuma penutupan jalan ini karena banyak jalan alternatif yang dilewati masyarakat dengan menggunakan mencari jalan tikus (tembus), yang justru akan menimbulkan polemik tersendiri. Disitu akan muncun kemacetan baru, seperti di Jalan Kusuma Bangsa Desa Kepatihan, sepanjang jalan depan SMK Dwija Bhakti yang justru macet karena banyaknua PKL disepanjang jalan tersebut, contohnya," tandas Choirul Anam.
Saat ini pihaknya mengaku berkoordinasi dengan Pimpinan DPRD, meminta untuk melakukan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas terkait untuk meminta penjelasan penutupan jalan tersebut.
"Kami berkoordinasi dengan Pimpinan DPRD untuk meminta diagendakan RDP dengan Dinas terkait (Dinas Perhubungan, red) seperti apa manfaat penutupan jalan tersebut yang saat ini justru diperluas lagi titiknya. Misal minggu kemarin (19/07/2020) penutupan mulai pukul 20.00 - 04.00 WIB jalur yang ditutup yakni sepanjang Jalan KH Wahid Hasym, Jalan A. Yani, Jalan RE Martadinata, Jalan Kusuma Bangsa, Jalan Dr Soetomo, dan sepanjang Jalan Wahidin Sudirohusodo. Saya kira, itu tidak lah efektif," pungkas Choirul. (her)