JATIMPOS.CO/TULUNGAGUNG - Permintaan pelayanan telemedicine atau home care ke RSUD dr Iskak selama pandemi virus Corona (Covid-19) mengalami lonjakan.


Dimulai dari bulan Maret 2020, sejumlah pasien yang menggunakan layanan ini sebanyak 18 orang. Beberapa waktu memasuki April, saat pandemi sudah berlaku di Indonesia, angkanya melonjak menjadi 87 pasien. Sedangkan pada Mei 2020 ada 70 orang pasien.

Menurut Direktur RSUD dr Iskak, dr Supriyanto Dharmoredjo, telemedicine sebenarnya bukan layanan baru di rumah sakit yang dipimpinnya. Layanan ini sudah ada sejak diluncurkan Public Safety Centre (PSC) di tahun 2015 silam.

Saat itu nama layanan ini adalah home care. "Jadi menyesuaikan istilah kekinian saja, sebenarnya itu sudah ada jauh sebelum ada pandemi," terang dr Supri.

Dia menambahkan, dari layanan home care atau telemedicine ini sangat penting untuk melindungi kaum senior selama pandemi. Termasuk warga yang mempunyai penyakit penyerta dan masuk kategori berisiko tinggi selama pandemi virus Corona.

Oleh karena itu konsep "hospital without wall" (rumah sakit tanpa dinding) Supriono selaku dirut RSUD dr Iskak menerangkan pelayanan pada masyarakat agar menjadikan yang utama kepuasan dalam penanganan dan pelayanan. (san)