JATIMPOS.CO/SURABAYA — Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Blegur Prijanggono, menyayangkan temuan 15 siswa SMP di Surabaya yang dinyatakan positif narkoba. Ia menegaskan pentingnya peran aktif orang tua dalam mengawasi anak, terutama terkait penggunaan gawai dan media sosial.
“Kami menyayangkan kejadian-kejadian hal seperti ini. Karena narkoba hari ini sudah menyasar seluruh segmen generasi muda, apalagi anak SMP yang ke depan adalah penerus bangsa,” ujar Blegur saat diwawancarai di Gedung DPRD Jatim, Sabtu (15/11/2025).
Politisi Partai Golkar itu mengingatkan, media sosial bisa menjadi pintu masuk berbagai pengaruh negatif, termasuk peredaran narkoba. Menurutnya, kemudahan akses informasi di platform seperti TikTok, Instagram, dan Facebook menuntut pengawasan ekstra dari keluarga.
“Media sosial hari ini yang sudah era globalisasi, semua informasi itu akan masuk di media sosial [...] Nah, di sini peran orang tua juga dipentingkan. Karena hari ini kita lihat jangankan SMP–SMA, anak SD saja sudah pegang HP,” urainya.
Blegur menyadari negara tidak bisa serta-merta membatasi perkembangan teknologi dan aplikasi yang server-nya banyak berada di luar negeri. Karena itu, ia menekankan pentingnya kebijaksanaan orang tua dalam mendampingi anak saat menggunakan ponsel.
“Orang tua yang punya kepentingan putra-putrinya ke depan menjadi generasi muda yang bagus, harus bijak menanggapi masalah anak-anaknya berkaitan dengan memegang HP,” tambah legislator dari Dapil Jatim I Surabaya tersebut.
Ia mendorong orang tua aktif mengecek aktivitas digital putra-putrinya sehingga anak tidak leluasa mengeksplorasi konten negatif di media sosial. Menurutnya, ajakan-ajakan yang berpotensi mengarah pada penyalahgunaan narkoba banyak berseliweran di platform digital.
“Bilamana tidak ada pengawasan dari orang tua, maka pasti akan mengikuti alur-alur yang ada di media sosial. Para pengedar ini akan mengambil langkah-langkah strategi market-nya dari pengaruh media sosial,” paparnya.
Blegur juga menyoroti pola peredaran narkoba yang kini tidak hanya melalui cara konvensional, tetapi juga lewat bentuk-bentuk yang menyaru, seperti “permen” dan lainnya. Karena itu, ia meminta penegak hukum memperketat pengawasan.
“Narkoba yang sangat masif ini perlu perhatian dari pihak berwajib, dalam hal ini BNN maupun Polri, untuk lebih menelisik lagi, meneliti betul,” ucapnya. Ia mendorong BNN dan Polri meningkatkan pengawasan dan penindakan, bersamaan dengan penguatan peran keluarga dan lingkungan.
Sebelumnya, temuan 15 siswa SMP positif narkoba terungkap saat Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Timur melakukan tes urine secara acak di Jalan Kunti, Kecamatan Semampir, Surabaya.(zen)