JATIMPOS.CO/SURABAYA - Siti Anggraenie Hapsari yang akrab disapa SAH dalam beberapa hari terakhir aktif melakukan sosialisasi dirinya sebagai bakal calon wakil wali kota (Balon Wawali) Surabaya periode 2021-2026.
SAH tampak gencar blusukan ke kampung-kampung di Surabaya untuk sekadar bagi-bagi sembako, masker, gentong cuci tangan, hingga melakukan penyemprotan disenfektan.
Menurut SAH, ini semua dilakukan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap masyarakat yang terdampak covid-19. Seperti halnya saat berziara ke makam Dr Soetomo di Gedung Nasional (GNI) Jalan Bubutan 85-87 Surabaya, Minggu (31/5/2020).
Kunjungan dilakukan dalam rangkaian Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-727. SAH yang didampingi para relawan melakukan bagi-bagi sembako kepada dan masker kepada pasukan kuning penyapu jalan.
Kunjungan yang sudah kedua kalinya dinilai sangat pas di tengah upaya pemerintah melawan penyebaran coronavirus atau virus corona. Mengutip peta sebaran Corona COVID-19 di laman lawancovid-19, Senin (1/6/2020), berdasarkan sumber Dinas Kesehatan Kota Surabaya, total pasien positif Corona COVID-19 mencapai 2.608 orang. Rinciannya 2.511 orang dari Surabaya dan 97 orang dari luar Surabaya hingga 31 Mei 2020.
Total pasien terkonfirmasi positif COVID-19 dalam perawatan sebanyak 2.142 orang. Pasien sembuh dari Corona COVID-19 di Surabaya bertambah menjadi 206 orang dan dari luar Surabaya sebanyak 17 orang.
Sementara itu, pasien meninggal karena Corona COVID-19 bertambah menjadi 237 orang dan dari luar Surabaya sebanyak enam orang.
Total pasien dalam pengawasan (PDP) terkait Corona COVID-19 mencapai 3.038 orang. Dari jumlah tersebut, PDP dalam pengawasan sebanyak 1.932 orang dan PDP sembuh mencapai 1.103 orang. PDP meninggal ada tiga orang.
Selain itu, total kumulatif ODP mencapai 3.704 orang. Rinciannya ODP dipantau sebanyak 545 orang dan ODP selesai dipantau ada 3.159 orang.
Lantas apa hubungannya dengan Dr Soetomo? Seperti diketahui Dr Soetomo merupakan seorang dokter asal Nganjuk, Jawa Timur, kelahiran 30 Juli 1888. Beliau merupakan seorang pahlawan nasional, pendiri Organisasi Boedi Oetomo yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1908. Namanya kemudian diabadikan yang sekarang menjadi RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Ibu SAH sengaja berkunjung ke makam Dr. Soetomo dengan harapan dapat merenungi dan meneladani beliau. “Perjuangan beliau terhadap kesehatan masyarakat, pendidikan dan kedokteran. Di jaman penjajahan beliau berjuang untuk rakyat, bukan sebuah upaya yang mudah di bawah penjajahan Belanda saat itu,” ujar Ibu SAH yang dalam kunjungannya didampingi sang suami, Siswandi.
Saat ini, lanjut SAH, pemerintah tengah menerapkan kebijakan New Normal. Ia pun memparkan bahwa New normal ialah bertindak produktif namun tetap memastikan aman dari penularan virus corona. Dalam fase tersebut masyarakat tetap menggunakan masker saat keluar rumah, rajin mencuci tangan menggunakan sabun, dan tetap menjaga jarak fisik saat berkomunikasi.
“Mari kita tingkatkan kedisiplinan, tingkatkan daya tahan tubuh kita, agar kita terhindar dari Covid. Inilah yang harus kita biasakan di dalam menghadapi kenormalan yang baru," pungkas Ibu SAH. (jtp)