JATIMPOS.CO/SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menerima bantuan berupa alat kesehatan (alkes) dari Kemenko Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) RI untuk penanganan Covid-19 di Surabaya. Ribuan alkes ini diterima langsung Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini di Halaman Balai Kota Surabaya, Minggu (17/05/2020).
Ribuan alkes yang diterima itu, terdiri dari Gloves 4000 pcs, Disposable Protective Mask 2000 pcs, Disposable Mask (Daily Use) 1000 pcs, 2019-nCov IgG/IgM Dextection Kit 10.200 pcs (rapid test) dan Infrared Temperature 30 pcs.
Wali Kota Risma mengatakan, untuk alat rapid test, bakal segera didistribusikan ke daerah-daerah yang dinilai rawan Covid-19. Ia mengaku, mempunyai peta sebaran Covid-19 di beberapa wilayah Surabaya, mulai dari nama maupun alamat tempat tinggalnya.
“Jadi kita sudah punya petanya, kan kita sudah tahu pasiennya, alamatnya di mana. Maka kita dorong yang daerah-daerah rawan, yang terutama tingkat pandemisnya tinggi itu kita rapid test dulu. Nanti jika hasilnya reaktif, maka kita langsung swab,” kata dia seusai menerima alkes dari Kemenko Marves.
Namun begitu, kata dia, jika setelah dilakukan swab hasilnya negatif, maka orang tersebut akan dilakukan isolasi selama 14 hari. Akan tetapi, jika pemeriksaan swab hasilnya positif, maka dia langsung dikirim ke rumah sakit rujukan untuk dilakukan perawatan intensif. “Nanti kita akan rapid test di beberapa tempat,” ujarnya.
Wali kota perempuan pertama di Surabaya ini mengungkapkan, dari hasil rapid test massal yang telah berlangsung beberapa waktu lalu, sebetulnya pada waktu pandemi banyak di beberapa tempat, saat dilakukan rapid test jumlahnya memang demikian. Namun, ketika lokasi yang diketahui pandeminya kecil, saat dilakukan rapid test hasilnya memang kecil.
“Jadi itu memang menggambarkan kondisinya. Setelah itu kita juga lakukan rapid test di beberapa pasar di seluruh Surabaya dan beberapa tempat yang kita anggap rawan,” terangnya.
Menurutnya, meski hasil rapid test dinyatakan reaktif, namun belum tentu orang tersebut positif Covid-19. Karenanya, setelah dinyatakan reaktif, maka orang tersebut selanjutnya dilakukan pemeriksaan swab. Hal ini untuk memastikan apakah orang itu positif Covid-19 atau tidak.
“Kita swab sudah sekitar 800 sekian. Kalau untuk rapid test kita sudah 10 ribu sekian per hari ini, tapi untuk yang reaktif sekitar 1000 sekian, jadi sekitar 10 persen. Nah, dari situ kemudian kita swab,” ungkapnya.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, M Fikser menambahkan, bantuan alkes yang diterima dari Kemenko Marves ini segera didistribusikan sesuai dengan kebutuhan. “Alkes ini kita langsung salurkan sesuai dengan kebutuhan, sedangkan untuk alat rapid test akan kita gunakan di lapangan,” pungkasnya. (*)