JATIMPOS.CO/SURABAYA - Gelaran Parade Mobil Hias dan Pawai Budaya ‘Surabaya Vaganza’ dalam rangka menyemarakkan Hari Jadi Kota Surabaya (HJKS) ke-731 dibuka oleh Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, di Tugu Pahlawan Surabaya pada Minggu (26/5/2024).

Pada kesempatan tersebut, Wali Kota Eri Cahyadi bersama Ketua TP PKK Surabaya, Rini Indriyani, mengenakan busana Manten Pegon. Busana ini merupakan busana pengantin Kota Pahlawan dengan ciri khas warna keemasan, dilengkapi aksesoris dan corak akulturasi dari empat suku bangsa, yaitu budaya Eropa, Arab, Cina, dan Jawa. Bahkan, busana Manten Pegon tersebut telah diakui sebagai warisan budaya tak benda asli milik warga Surabaya oleh Kemdikbudristek RI.

Dalam sambutannya, Wali Kota Eri mengatakan melalui event ‘Surabaya Vaganza’, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya ingin menggugah masyarakat untuk terus mengingat perjalanan panjang sejarah Kota Surabaya hingga saat ini.

"Hari ini tema ‘Surabaya Vaganza’ adalah ‘The Chronicle of Surabaya’ atau perjalanan Surabaya dari masa ke masa. Karenanya, warga Surabaya harus ingat bagaimana Surabaya berdiri sejak zaman kerajaan kolonial hingga saat ini," kata Wali Kota Eri.

Wali Kota Eri juga mengingatkan warga kota untuk tidak melupakan sejarah budaya Pegon dengan pernak-pernik kemantennya yang merupakan salah satu harta warisan bagi warga Surabaya.

“Saya harus mengenalkan kembali, mengingatkan kembali kepada warga bahwa kita punya kebanggaan yaitu Manten Pegon,” tegasnya.

Selain Pegon, Wali Kota Eri meminta warga kota untuk mengingat bagaimana para pendahulu berjuang hingga rela kehilangan nyawa saat mempertahankan Kota Pahlawan tercinta.

"Ingatlah, Surabaya itu dibangun bukan karena kekuasaan, Surabaya dibangun bukan karena rebutan jabatan, sebaliknya Surabaya dibangun dengan kasih sayang, guyub, rukun, dan saling menghormati warganya. Sekali lagi, selamat ulang tahun warga Kota Surabaya. Niscaya keguyuban dan kerukunan ini akan kami tuangkan juga ke dalam Kampung Madani di pelosok kampung-kampung Surabaya,” pungkasnya. (Fred)