JATIMPOS.CO/TUBAN – Di tengah bergulirnya dinamika politik jelang pendaftaran Bakal Calon Bupati dan Bakal Calon Wakil Bupati Tuban (Bacabup dan Bacawabup) di KPU, pernyataan adem muncul dari mantan Calon Wakil Bupati Tuban, Muhammad Anwar atau akrab disapa De Anwar.
De Anwar berharap Pilkada 2024 memberikan hasil yang membawa kemaslahatan umat. Baginya bicara Pilkada bukan soal siapa dapat apa, siapa duduk dimana. Lebih dari itu terpenting adalah manfaat. Prosesi lima tahunan hanyalah siklus dimana rakyat yang memiliki kedaulatan tertinggi harus merasakan rumusan kebijakan yang berpihak pada rakyat. Artinya indikator keberhasilan pesta demokrasi adalah kesejahteraan dan kemakmuran seluruh warga masyarakat Tuban.
“Semoga hasil Pilkada Tuban 2024 membawa keadilan, berkah, dan sejahtera rakyat Tuban,” kata De Anwar dikonfirmasi Jatim Pos belakangan ini.
Namun disinggung tentang keterdiamannya Kiai Fathul Huda terhadap partai yang pernah mengusungnya dalam Pilkada 2020, De Anwar tidak merespon. No comment De Anwar seolah tidak mau berspekulasi dan tidak mau menilai lebih jauh.
“Maaf ndak ada komentar,” jawab De Anwar kala dimintai tanggapannya tentang Kiai Fathul Huda terhadap PKB.
Dan diketahui jelang pendaftaran pada akhir Agustus nanti, baru-baru ini calon incumbent dari Partai Golkar mendapat dukungan Partai Demokrat yang merekomendasikan Aditya Halindra Faridzky – Joko Sarwono sebagai Bacabup dan Bacawabup Tuban. Sementara itu dikabarkan pula Wakil Bupati Tuban, Riyadi, yang juga sebagai Ketua DPC Nasdem akan mencalonkan diri sebagai Bupati Tuban. Dengan empat kursi DPRD yang dimiliki Nasdem tentu koalisi diperlukan.
Melihat dinamika politik ini praktis menegaskan bahwa pasangan calon pada Pilkada 2020 yang dikenal dengan sebutan Lindra – Riyadi yang digadang-gadang akan seiring sejalan seirama akhirnya kandas alias pecah kongsi berebut kursi mahkota pada Pilkada 27 November 2024 mendatang. Kendati demikian hingga pertengahan bulan ini baru ada PAN dan Demokrat yang resmi mengusung calon incumbent Golkar. Sementara PDI-P, Gerindra, PPP, PKB belum menentukan sikap. Sedangkan Nasdem menyatakan siap maju.
Sementara PKB yang sudah jelas-jelas tidak didukung oleh Kiai Fathul Huda masih memilih berdiam diri. Belum terlihat sinyal untuk mencalonkan kadernya atau justru memilih berkoaliasi. (min)