JATIMPOS.CO/JEMBER - Upaya Kanwil Agraris dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Jawa Timur menyelesaikan target pelepasan kawasan hutan untuk masyarakat melalui program Tanah Obyek Reforma Agraria (TORA) di apresiasi oleh Calon Wakil Bupati Jember terpilih yang juga mantan Kepala BPN Jember Djoko Susanto.
Hal ini tak lepas dari hasil kinerja yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Penataan Pemberdayaan Kanwil ATR/BPN Jatim Muhammad Arifin Siregar, yang menyatakan bahwa seluruh target sebanyak 14.129 bidang tanah telah diselesaikan sepenuhnya.
"Dari target itu, Jatim berhasil menyelesaikan 100 persen. Jadi, untuk tahun 2025, saya kira tidak akan ada kendala," ujar Arifin, Jumat (20/12/2024).
Dia menjelaskan tanah-tanah tersebut berasal dari pelepasan kawasan hutan, bekas perkebunan, dan penyelesaian konflik agraria.
Sementara itu, Calon Wakil Bupati Jember terpilih Djoko Susanto yang juga mantan Kepala ATR/BPN Kabupaten Jember, turut mengapresiasi capaian Kanwil ATR/BPN Jatim. Saat berkunjung ke kantor Kanwil ATR/BPN, dia menyatakan kekagumannya atas pelaksanaan program TORA tahun 2024.
"Kinerja ATR/BPN Jatim dalam melaksanakan program TORA sangat luar biasa. Ini menjadi contoh positif untuk wilayah lain,” ujar Djoko.
Calon Wakil Bupati terpilih, Djoko Susanto juga memanfaatkan kesempatan untuk berkoordinasi terkait rencana pelaksanaan program TORA di Jember.
"Saya ingin memastikan ketika nanti menjabat sebagai wakil bupati, program TORA di Jember dapat berjalan dengan baik dan cepat,” ulasnya.
Djoko memaparkan hasil koordinasinya dengan ATR/BPN dan Kementerian Perhutanan. Dia menyebut di Jember terdapat 336 hektar lahan dengan 6.701 bidang tanah yang tersebar di sebelas kecamatan, yang telah ditetapkan melalui SK Biru (pelepasan tanah kehutanan untuk masyarakat).
SK Biru TORA merupakan landasan legalisasi dan redistribusi tanah kepada masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.
"Saya berharap tanah tersebut bisa segera diberikan kepada masyarakat agar mereka dapat memanfaatkannya dengan optimal,” imbuhnya.
Dirinya menambahkan percepatan program TORA tidak hanya berorientasi pada pembangunan daerah, tetapi bertujuan untuk membantu masyarakat agar lebih sejahtera.
"Jika kita bisa melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi kebaikan bersama, kenapa tidak? Pemerataan perekonomian harus tercapai antara masyarakat yang dilereng lereng dan di kota minimal tidak terlampau jauh kesenjangan ekonominya," tutupnya. (Ari)