JATIMPOS.CO//KABUPATEN MADIUN - Ribuan pesilat dari seluruh Perguruan Pencak silat di Kabupaten Madiun menggelar deklarasi Suro Damai 2019 di lapangan Tri Brata Polres Madiun, Jum'at (30/8/2019) .

Selain menggelar deklarasi, para pesilat tersebut juga menyatakan siap menciptakan suasana bulan Suro yang aman dan damai. Sebelum menggelar deklarasi kegiatan diawali dengan jalan sehat. Kemudian dilanjutkan dengan olahraga senam bersama dan pengucapan ikrar deklarasi Suro Damai 2019.

Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono menjelaskan, terkait pengamanan acara sakral bulan Suro di wilayah Kabupaten Madiun, menurutnya aparat sudah menggelar rapat koordinasi dengan jajaran pemerintahan, TNI, dan seluruh stake holder terkait untuk komitmen pengamanan Suro dan Suran Agung.

" Hari ini, ada 1200 orang dari seluruh perguruan pencak silat se-Kabupaten Madiun menyampaikan pesan damai. Bahkan, akan ada semacam festival tahun depan. Jadi tidak ada lagi suro yang mencekam. Ini bukti bahwa semua komitmen bersama-sama mewujudkan Suro yang damai," ungkapnya.

Menurutnya, demi kemanan dan kenyamanan acara tradisi Pencak Silat tersebut personel Polres Madiun akan ditempatkan di semua pintu masuk. Meliputi pintu masuk arah dari Ngawi, Ponorogo dan daerah sekitar untuk mengatur supaya tertib.

Selain itu,  para ketua perguruan juga sudah menyampaikan bahwa anggota yang datang wajib mengendarai kendaraan bak tertutup. Jika ada yang naik sepeda motor, akan dihimbau untuk kembali bergabung dengan temannya yang mengendarai kendaraan bak tertutup.

" Dan nanti akan kita kawal dari kecamatan menuju ke tempat sesuai dengan pembagian zona waktu," ucapnya.

Sementara itu, Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami  berharap peringatan Suro tahun 2019 ini menjadi sesuatu yang lebih baik. Merubah mindset masyarakat yang selama ini melekat bahwa Suro merupakan bulan yang mencekam.

" Mindset masyarakat kita rubah. Jadi nanti berangkat dari rumah untuk acara Suro, masyarakat sudah tahu kalau Suro ini benar-benar bulan yang mulia, meneladani para pendiri perguruan," ujarnya.

Lebih lanjut dia katakan, kalau komitmen sudah terbangun, kedepan di tahun 2020 akan diadakan acara Suro dengan konsep yang berbeda yakni kirab budaya. Salah satunya kendaraan yang digunakan di desain seperti tampilan karnaval.

"Jadi masyarakat tidak ketakutan, tetapi  bulan Suro sudah ditunggu-tunggu. Tidak ada lagi kesan Suro yang mencekam. Kampung Pesilat adalah sebuah komitmen merajut kebersamaan menebar kedamaian," pungkasnya. (jum).