MOJOKERTO//JATIMPOS.CO-Dianggap Mengotori bumi Mojopahit, impor Sampah dari Negara di Eropa dengan tujuan wilayah desa Bangun Kecamatan Punggging Kabupaten Mojokerto Jawa timur selama ini. Memicu Sejumlah aktivis lingkungan,LSM Mojokerto dan Awak media lakukan diskusi menolak keberadaan sampah impor yang sudah berlangsung tahunan.Bertempat diStand Ruko Terminal Kertajaya blok B-04 Mojokerto.Sabtu (27/7/2019)
Koordinator LSM LPR (Lembaga Peduli Rakyat ) Mahrodji Mahfud dalam diskusi mengatakan bahwa selama ini masyarakat Kabupaten Mojokerto telah di bohongi dengan adanya impor sampah, yang perlu di katahui bahwa Kabupaten Mojokerto telah menjadi tempat pembuangan sampah dari 52 negara, "Saya mengajak jajaran aktivis, lsm, dan wartawan di Kabupaten Mojokerto untuk menolak keras adanya sampah impor di bumi Mojopahit. Dalam waktu dekat kita akan melakukan gerakan unjuk rasa menolak sampah impor di Mojokerto," kata Mahroji
Lanjut Mahroji, Bertahun-tahun proses Impor sampah selama ini berlangsung lancar karena kita telah dibohongi oleh pihak pihak terkait,” Modus operandinya mereka menyusupkan sampah impor di oplos dengan bahan baku yang di kirim ke Pabrik di Mojokerto,"tambah Mahrodji
Sementara itu Drs Kartiwi ketua LSM Mojopahit mengungkapkan bahwa saat ini masalah sampah impor di Mojokerto lagi Viral dan saya sebagai masyarakat Mojokerto sangat prihatin dengan adanya sampah impor di Mojokerto, ini telah menciderai bumi Mojopahit. Jaman Keemasan Kerajaan Mojopahit. Merupakan Wilayah yang disegani oleh bangsa lain, tapi saat ini bumi Mojopahit telah menjadi tempat pembuangan sampah dari luar negeri," ayo kita bersatu untuk melakukan gerakan menolak bumi Mojopahit menjadi tempat pembuangan sampah impor, karena sampah impor tersebut adalah malapetaka bagi masyarakat Mojokerto," ungkap Kartiwi
Hal senada juga disampaikan Supriyo LSM Mojokerto Waht, menurutnya, bahwa aturan impor sampah non B3 telah di atur dalam undang-undang no 18 tahun 2008. Dan juga peraturan Menteri perdagangan no 39 tahun 2009, untuk itu kita harus mengetahui kelemahan terkait sampah impor di Mojokerto.
Karno salah satu awak media yang juga aktivis peduli lingkungan mengatakan, masalah limbah impor di Mojokerto ini menjadi delema karena sampah di Mojokerto selama inu menjadi mata pencarian bagi sebagian masyarakat sekitar. Namun, kalau kita membiarkan sampah impor, lama kelamaan menimbulkan malapetaka bagi Masyarakat luas. ,” Solusi terbaik untuk menangani sampaj perlu dilakukan komunikasi dengan pihakpemda dan pihak perusahaan pengimpor sampah,” tegasnya (din)