JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN – Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun melalui Bidang Peternakan menggelar kegiatan Pembinaan Penyakit Hewan Menular Strategis (PHMS) pada kelompok ternak di wilayah Kecamatan Kebonsari Kabupaten Madiun, Selasa (9/7/2019).


Selain Kecamatan Kebonsari di tahun 2019 ini kegiatan serupa juga digelar di tiga kecamatan lainnya, yakni Kecamatan Sawahan, Balerejo dan Gemarang.

“Di tahun ini kami mengalokasikan kegiatan pembinaan PHMS di empat kecamatan, yakni Kecamatan Kebonsari, Sawahan, Balerejo dan Gemarang,“ kata Kepala Bidang (Kabid) Peternakan Dinas Pertanian dan Perikanan Kabupaten Madiun, Ir. Estu Dwi Waluyani kepada www.jatimpos.co

Menurutnya, sasaran yang di undang adalah para peternak yang sudah tergabung di dalam kelompok ternak yang ada di 15 Kecamatan di Kabupaten Madiun. Sebelumnya, kegiatan pembinaan PHMS juga sudah dilaksanakan di 11 Kecamatan pada tahun 2017 dan tahun 2018. Dan sisanya, yakni ada 4 kecamatan diselesaikan pada tahun 2019 ini.

“Tujuan kita adalah memberikan informasi kepada masyarakat khususnya peternak terkait penyakit – penyakit hewan strategis yang bisa mengakibatkan kerugian – kerugian peternak,“ ucapnya.

Ia pun berharap dengan memberikan informasi terkait Penyakit Hewan Menular Strategis ini nantinya bisa meminimalisir terjadinya wabah penyakit strategis yang akan menjadikan banyak korban, dan hal ini tentunya bisa segera terantisipasi di sini.

“Kalau penyakit yang strategis di Kabupaten Madiun Alhamdulilah sekarang tidak ada, kalapun ia ada itu penyakit normal yang biasa terjadi dan bisa segera diatasi, seperti hewan tidak mau makan, mencret kemudian gangguan reproduksi itu sudah di antisipasi dengan program, seperti program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (UPSUS SIWAB), “ jelasnya.

Sementara itu, untuk membantu penyampaian informasi kepada para peternak tersebut, Bidang Peternakan menggandeng narasumber dari UPT PT dan HMT Magetan Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, yakni drh. Dimas Wahyu Lukmana dan drh. Tiwuk Wulan Sari SW.

Dalam pemaparannya, drh. Dimas Wahyu Lukmana menyampaikan informasi tentang penyakit hewan menular stargtegis. Menurutnya, penyakit hewan menular stargtegis ini adalah sejenis penyakit hewan yang dapat menimbulkan kerugian ekonomi, keresahan masyarakat dan kematian hewan yang tinggi.

Sementara drh. Tiwuk Wulan Sari SW menyampaikan informasi tentang penyakit viral eksotik zoonis monkey pox yang merupakan penyakit virus langka zoonosis yang endemik di wilayah Afrika Tengah dan Barat, biasa ditemukan di desa dekat hutan tropis.

Selain itu, para narasumber ini juga menyampaikan informasi tentang sumber penularan penyakit hewan, gejala klinis hingga cara pencegahan, pengobatan dan tindakan pasca terjadi kasus. (jum)