JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN – Kelompok Informasi Masyarakat (KIM) Anyelir Kelurahan Kejuron, Kecamatan Taman, Kota Madiun siap tampil di Grand Final Lomba Cerdik Cermat Komunikatif (LCCK) Jawa Timur di Kabupaten Magetan pada tanggal 1 - 4 Oktober 2019.
Berbagai persiapan pun dilakukan untuk menghadapi lomba tingkat Jawa Timur itu. Bahkan, Wali Kota Madiun turut memberikan pembinaan kepada anggota KIM yang akan tampil di Grand Final tersebut. Selain itu, Pembinaan juga diberikan kepada anggota KIM Kridho Taruna Kelurahan Winongo yang akan menampilkan Pertunjukkan Rakyat (Pertura) dalam Jatim Kominfo Festival tersebut.
“ Karena kota kita Kota Pendekar. Adegan silatnya harus lebih dimantapkan lagi. Yang tadi saya nilai masih kurang. Selebihnya sudah bagus,’’ kata Wali Kota Madiun, Maidi usai memberikan pembinaan KIM di Hall Stadion Wilis, Selasa (24/9/2019).
Menurutnya, adegan silat harus semakin dimaksimalkan. Karena, Silat Madiun sudah cukup dikenal luas dan masyarakat luar termasuk peserta KIM dari berbagai daerah di Jawa Timur tentu ingin melihat Silat Madiun secara langsung. Kesempatan itu harus dioptimalkan dan jangan sampai membuat penonton kecewa dengan suguhan yang biasa-biasa saja.
“ Perlombaan masih minggu depan. Masih ada waktu untuk berlatih yang lebih baik. Silat Madiun harus bagus,’’ ungkapnya.
Sedang terkait LCCK, Wali Kota Madiun berharap peserta juga terus berlatih dengan menambah wawasan. Sebab, LCCK lebih kepada adu wawasan tentang komunikasi. Apalagi, saat ini tengah babak grand final. KIM Anyelir Kejuron Kota Madiun akan berhadapan dengan KIM Kota Surabaya, Pasuruan, dan Pacitan.
“ KIM Kota Madiun sudah bagus. Tetapi karena ini nanti akan tampil di grand final ya harus dimaksimalkan,’’ pungkasnya.
Untuk diketahui, dalam kegiatan Jatim Kominfo Festival di Magetan nanti KIM Kridho Taruna Kelurahan Winongo akan menampilkan pertunjukkan rakyat berjudul Mustikaning Madiun. Drama ini mengisahkan sejarah Madiun dengan Raden Ayu Retno Dumilah sebagai tokoh utamanya. Di dalamnya juga ditampilkan Gerakan silat saat peperangan pasukan Retno Dumilah dengan pasukan Danang Sutawijaya alias Panembahan Senopati. (Adv/jum)