JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN – Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka bagi murid Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kota Madiun mulai dilaksanakan.

Uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tersebut akan dimulai besok Senin (9/11/2020). Segala keperluan yang dibutuhkan pun mulai dipersiapkan oleh pihak sekolah. Seperti, bilik asap untuk membunuh bakteri sebelum siswa masuk ke kelas. Wastafel tempat cuci tangan, dan pengaturan bangku tempat duduk dengan pola jaga jarak.

Salah satu sekolah yang menerapkan uji coba PTM itu adalah SDN 02 Kanigoro. Menurut Kepala SDN 02 Kanigoro, Muljono, secara teknis penyambutan siswa di sekolah sudah diatur sedemikian rupa.

Sebelum masuk kelas, para siswa akan melewati bilik asap terlebih dahulu. Ini dilakukan untuk membunuh kemungkinan adanya bakteri sebelum siswa masuk ke kelas masing - masing.

‘’ Bilik asap ini sistemnya menghangatkan badan untuk membunuh bakteri. Bukan bilik semprotan desinfektan,’’ terang Muljono.

Selain itu, siswa juga akan menjalani pengecekan suhu tubuh. Kemudian, mencuci tangan dengan sabun di wastafel yang telah tersedia di depan masing-masing ruang kelas. Kemudian, guru mengarahkan siswanya untuk memilih tempat duduk yang tidak diberi tanda silang atau bertujuan untuk menjaga jarak.

Menurut Muljono, ada 28 siswa kelas 1 dan 29 siswa kelas 6 di sekolahnya yang akan menjalani uji coba PTM. Artinya, 100 persen siswa kelas 1 dan 6 akan mengikuti kegiatan tersebut.

Maka, sekolah menyusun skema PTM secara bergantian. Siswa kelas 6 masuk pada hari Senin hingga Kamis. Sedangkan, kelas 1 hanya Kamis dan Jumat saja.

‘’Jam pelajaran kami batasi dua jam saja. Siswa tidak boleh meninggalkan ruang kelas. Kalau ke toilet, tetap dalam pengawasan guru,’’ imbuhnya.

Sementara di tingkat SMP, jam belajar selama uji coba PTM rencananya berlangsung selama tiga jam. Yakni, dari pukul 07.00 – 10.00. Teknisnya, siswa masuk secara bergantian sesuai absen ganjil-genap. Tergantung dari jumlah murid yang mengikuti uji coba PTM.

Seperti SMPN 2 Madiun, dari total 269 murid kelas 9, 209 di antaranya setuju mengikuti PTM. Sehingga, harus dilakukan mekanisme ganjil-genap. Sedangkan, di SMPN 1 dari total 256 siswa kelas 9, hanya 107 yang menghendaki uji coba tatap muka.

Sehingga, tidak perlu dilakukan mekanisme ganjil-genap. 107 siswa tersebut dapat mengikuti uji coba PTM selama 2 pekan berturut-turut.

Kepala SMPN 2 Madiun, Suyatmun mengatakan, pihak sekolah telah membentuk Satgas Tatap Muka. Yakni, para guru yang bertugas seperti Pendekar Waras dan memantau protokol kesehatan selama uji coba PTM berlangsung.

‘’ Kami juga sediakan 3 masker dan 1 face shield untuk setiap anak. Karena dalam 1 hari sebaiknya mengganti masker setiap empat jam sekali,’’ tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Heri Wasana mengatakan, mulai hari Senin (9/11/2020) mendatang tidak semua SD dan SMP Negeri langsung menjalani uji coba PTM.

Sekolah yang diperbolehkan menerapkan KBM itu hanya sekolah yang guru dan muridnya sudah menjalani rapid test. ‘’ Sekolah lainnya menyusul setelah menjalani rapid test,’’ ungkapnya.

Sedangkan untuk sekolah swasta dan sekolah yang ada di bawah naungan Kementerian Agama, Heri Wasana menjelaskan, bahwa saat ini pihaknya masih terus berkoordinasi. Baik dengan sekolah-sekolah tersebut maupun Dinas Kesehatan dan KB Kota Madiun.

‘’ Untuk rapid test-nya kami hanya bisa mengusulkan, sedangkan keputusannya tetap di Dinas Kesehatan,’’ pungkasnya. (*/jum).