JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur menggelar acara Gebyar Literasi di Halaman Sekolah Dasar Negeri Bugih 1, Pamekasan, Sabtu (16/9).

Acara dengan tema "Melalui Literasi Kita Bisa Menginspirasi" juga diikuti dengan launching buku hasil karya guru Sekolah Dasar (SD) dan guru Sekolah Menengah Pertama (SMP) di wilayah Bumi Gerbang Salam.

Pantauan di lapangan, tampak hadir Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini, Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin, Asisten Bidang Administrasi Umum, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Pamekasan Prama Jaya, Kepala BKPSDM Pamekasan.

dan jajaran pejabat di lingkungan Disdikbud Pamekasan. Selain itu, juga hadir puluhan guru SD yang telah sukses menjadi penulis.

Kepala Disdikbud Pamekasan Akhmad Zaini mengatakan, bahwa Gebyar Literasi merupakan kegiatan untuk memberikan bekal terhadap guru-guru guna menjadi pembaca dan penulis yang baik.

"Tapi kita fokuskan kepada kemampuan menulis, bagaimana guru ini selain mampu mengajar tetapi juga mampu menulis," ujar Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini.

Selain itu, lanjut Zaini sapaan akrabnya, pihaknya juga menyedikan wadah berbagi pengalaman kepada guru yang telah sukses menulis buku. Tujuannya, untuk memotivasi guru-guru yang belum menerbitkan buku. Sebab, dengan menulis buku seorang guru akan selalu hidup.

"Pada hari ini juga dilaksanakan kegiatan panel berbagi pengalaman guru-guru yang sudah menulis buku kepada guru yang lain. Jadi mereka (guru-guru) yang luar biasa yang telah menghasilkan sejumlah buku," papar Zaini.

"Kemudian ada pameran buku. Jadi buku-buku guru yang mereka sudah ditulis dalam bentuk buku ini kita pamerkan. Sebanyak 253 buku hasil karya guru. Induk program tersebut yaitu "Sagu Saku" satu guru satu buku," imbuhnya.

Lebih lanjut Zaini menuturkan bahwa gebyar literasi tersebut juga melaunching buku karya guru pada tahun 2023. Dikatakannya, bahwa karya tulis yang saat ini dilaunching kurang lebih sebanyak 50 buku.

"Kata kuncinya kita sedang terus melakukan peningkatan supaya tulisannya ini semakin berkualitas. Tetapi yang paling penting guru ini jangan sampai diberikan pemahaman, bahwa menulis itu sulit, bahwa kita tidak bisa menulis, kita tidak bisa buat buku, kan itu yang harus dihilangkan dulu. Jadi maklumlah kalau misalnya awal-awal mereka menulis buku pertama masih biasa, setelah itu mereka sadar diri ternyata tulisan berkualitas," tutupnya.

Sementara, Ketua DPRD Pamekasan Halili Yasin mengatakan, bahwa pihaknya sangat mendukung program menulis buku tersebut.

"Saya dan teman-teman DPRD mendukung sepenuhnya dan mensupport atas semua program yang dirancang oleh Disdikbud Pamekasan," pungkasnya. (did)