JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Sebanyak 45 siswa tahun ajaran baru di SMKN 1 Pungging yang berdomisili di Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto mengikuti sosialisasi Pelatihan dan Penyuluhan Perlindungan anak tentang bahaya Narkoba dari Badan Narkotik Nasional (BNN) Mojokerto Raya, Sabtu (1/7/2023).
Kegiatan yang diinisiasi Kades Lebaksono, H Afan Faizin, M.Pd ini digelar di Pendopo Balai Desa Lebaksono, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Tujuannya untuk memberi wawasan siswa tentang P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika).
Turut hadir dalam acara sosialisasi, Kades Lebaksono, H Afan Faizin, Bhabinkamtibmas Desa Lebaksono Bripda Agus Sby, Babinsa Lebaksono Serma Yulius, Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Pungging Drs. Budi dan Wakil Ketua Relawan Gerakan Mencegah Dan Mengobati ( GMDM) Ali Maqsoen.
Kades Lebaksono, H Afan Faizin mengatakan, sosialisasi terkait bahaya Narkoba ini untuk melindungi siswa agar tidak terpengaruh penyalahgunaan narkoba. Dan siswa agar rajin belajar, berprestasi demi demi menggapai cita - citanya.
“ Kalau siswa ini ketahuan terlibat bermain dengan narkoba, maka Kades akan koordinasi dengan kepala Sekolah , pasti sanksinya dikeluarkan dari Sekolah, “ katanya.
Abah Afan Panggilan akrab Kades Lebaksono menambahkan, siswa khususnya yang domisili Lebaksono ini diharapkan berprestasi, rajin belajar sedangkan urusan pintar itu sambil berjalan.
" Anak - anak ini generasi, cikal bakal desa Lebaksono, maka harus berprestasi, tidak boleh bolosan dan tidak boleh terjerumus dengan penyalahgunaan Narkoba. Dan setelah lulus Sekolah saya akan bantu carikan pekerjaan, “ imbuhnya.
Abah Afan yang juga seorang Dosen PTS di Surabaya ini mengajak 45 siswa baru SMKN 1 Pungging yang diterima lewat jalur zonasi dan afirmasi untuk bisa mengatur waktu dalam kehidupan sehari hari.
“ Siswa siswi ini harus ada batasan waktu, boleh bermain, cangkru’an di Warkop, tapi jam 21.00 Wib harus sudah pulang biar waktu belajar di Sekolah tidak mengantuk, bisa menerima pelajaran dari guru dengan baik, “ pungkasnya.
Ditempat yang sama, Wakasek Kesiswaan SMKN 1 Pungging, Drs Budi dalam sambutannya menyampaikan, bahwa SMKN 1 Pungging akan meniru jejak Desa Lebaksono sebagai Desa Bersinar, ( Bersih dari Narkoba). Dia berharap siswa SMKN 1 Pungging tidak terpengaruh dengan penyalahgunaan Narkoba, karena jika satu siswa terbukti positif pengguna narkoba, maka lembaga Sekolah akan tercoreng.
" Kalau Desa Lebaksono Bersinar (Bersih dari Narkoba) maka SMKN1 Pungging juga Bersinar (Bersih dari Narkoba), “ katanya.
Sementara itu Arum Palupi, Perwakilan BNN Mojokerto Raya, bagian Analis Penyuluhan Informasi BNN menerangkan terkait Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika ( P4GN) dibagi menjadi empat pilar yaitu pencegahan, pemberdayaan masyarakat, Rehabilitasi dan Pemberantasan.
" Kalau Pilar pencegahan diantaranya kegiatan sosialisasi tentang bahaya Narkoba, penyuluhan di desa – desa, “ kata Arum.
Pada acara sosialisasi itu, Arum Palupi juga memperlihatkan terjadi tindakan penangkapan pelaku pengedar Narkoba internasional asal Dlanggu Mojokerto. “ Pelakunya ini terkenal pendiam di lingkungan keluarga, bahkan mau menikah, hasil pengembangan tersangka yang ditangkap, akhirnya pelaku asal Dlanggu itu berhasil ditangkap petugas, “ terang Arum Palupi.
Arum Palupi dalam paparannya juga menjelaskan kepanjangan Narkoba, yakni Narkotika, Psikotropika dan Bahan Adiktif. Pada acara itu, Arum Palupi memberi contoh Narkotik pada siswa, diantaranya Heroin, Opium, ganja, jamur dari kotoran sapi, daun Catnium, LSD.
" Narkotik jenis Daun Catnium ini dulu pernah dikonsumsi oleh salah satu artis Rf dan sudah proses hukum, kalau narkotik jenis LSD ini semacam permen pemakaiannya ditempelkan di lidah, “ terang Perwakilan BNN Mojokerto. (din).