JATIMPOS.CO/KOTA MOJOKERTO - Wakil Ketua Komisi III DPRD Kota Mojokerto, Hj. Sulistyowati menyoroti pelaksanaan wisuda murid jenjang TK hingga SMP dengan alasan acara seremoni wisuda dianggap memberatkan orang tua.
“Acara wisuda ini sah-sah saja digelar jika tidak memberatkan orang tua. Namun di tengah pemulihan ekonomi seperti saat ini, acara wisuda di sekolah dianggap memberatkan orang tua. Sebab biaya wisuda ini cukup mahal,” ujar Hj Sulistyowati, Jumat (16/6/2023).
Menurutnya, biaya kebutuhan wisuda untuk murid TK/ SD/ SMP, seperti pakaian kebaya lengkap, make up, bahkan sewa gedung ditanggung oleh masing - masing siswa.
“Biaya acara wisuda secara seremoni itu memungut biaya yang tidak sedikit, meski iuran sukarela tapi ada nominal ditentukan dan itu kami anggap sangat memberatkan,” ujar Sulistyowati.
Politisi PKB ini mengimbau, meminta kepada Dikbud untuk mengeluarkan larangan terhadap acara wisuda yang substansi dan urgensinya kurang begitu penting dan sangat memberatkan orang tua wali murid.
“Kami akan koordinasi dengan Dikbud setempat, agar melarang sekolah yang gelar acara wisuda yang sifatnya terlalu berlebihan, memberatkan orang tua siswa, dan kami usulkan kegiatan pelepasan siswa dialihkan ke acara yang lebih mendidik dan menarik, semacam penampilan bakat siswa, dihadapan guru, wali murid, siswa lainnya, “ ucapnya.
Politisi PKB ini mengaku khawatir seremoni wisuda hanya jadi ajang gengsi sekolah dan menghamburkan dana. Padahal wisuda punya makna sakral sehingga tak boleh sekadar jadi ajang adu gengsi.
"Momen serimonial wisuda TK- SMP kita khawatir, ini menjadi ajang gengsi orang tua murid dan sekolah yang mahal harganya, demi acara yang tidak lebih sekedar teatrikal siswa semata,“ ucapnya.
Oleh karena itu, lanjut Sulistyowati, pihak sekolah diharapkan kalau membuat acara perlu pertimbangan, jangan ikut berkontribusi untuk melanggengkan acara wisuda yang bebankan orang tua.
“Jangan sampai kita melupakan makna wisuda sebagai momen sakral dan besar dalam dunia pendidikan, serta jangan membebani orang tua siswa," pungkasnya. (din/Adv)