JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Lakukan kunjungan ke Kabupaten Sidoarjo pada Senin (12/6) kemarin, Pokja (Kelompok Kerja) Bunda PAUD Kabupaten Deli Serdang Provinsi Sumatra Utara ingin tiru pelayanan UPTD Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Selasa (13/6/2023).
Rombongan yang dipimpin oleh Bunda PAUD Deli Serdang sekaligus Ketua TP PKK Deli Serdang Hj. Yunita Ashari Tambunan. Sementara perempuan tersebut juga merupakan istri Bupati Deli Serdang H. Ashari Tambunan yang saat ini masih menjabat.
Tiba di UPTD ABK Sidoarjo, Hj. Yunita disambut hangat oleh Bunda PAUD Kabupaten Sidoarjo yang juga Ketua TP. PKK Sidoarjo Hj. Sa'adah Ahmad Muhdlor S.Hum.
Sementara itu, Ketua TP PKK Deli Serdang Hj. Yunita Ashari mengaku masih terus berbenah memberikan pelayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di daerahnya.
"Ditempat kami masih terus lakukan pembenahan terkait pelayanan pendidikan ABK", ucap Yunita Ashari.
Sebagai contoh dalam hal tersebut, ia melihat Kabupaten Sidoarjo mampu mewujudkan pelayanan pendidikan yang baik bagi ABK. Sehingga menurutnya keberadaan UPTD ABK Sidoarjo menjadi buktinya.
"Kegiatan kami ini akan menjadi bekal kami dalam membangun pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus lebih baik lagi di daerah kami," terangnya.
Disamping itu, ia juga menilai UPTD ABK Sidoarjo telah mampu memberikan pelayanan pendidikan yang baik bagi ABK di Kabupaten Sidoarjo. Selanjutnya mereka akan tiru pelayanan yang ada di UPTD ABK Sidoarjo. Pembangunan pusat pendidikan ABK seperti ini menjadi mimpinya untuk daerahnya.
"Kami berpikir bagaimana mewujudkan pusat pendidikan bagi ABK diwilayah kami, mudah-mudahan ini terwujud," cetusnya.
Dikatakannya, saat ini ada 16 PKBM (Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat) yang tersebar di beberapa kecamatan. Terdapat 300 anak berkebutuhan khusus yang belajar di tempat tersebut.
Oleh karenanya ia berusaha mewujudkan pembangunan PKBM yang terpusat di satu tempat. Hal itu untuk memudahkan masyarakat memperoleh akses layanan pendidikan anak berkebutuhan khusus.
"Kami memikirkan bagaimana Deli Serdang nanti mempunyai satu wadah seperti ini, jadi ranting-rantingnya itu di PKBM,"ujarnya.
Diwaktu sama, Bunda PAUD Sidoarjo Hj. Sa'adah Ahmad Muhdlor mengatakan komitmen terhadap pelayanan anak berkebutuhan khusus tidak hanya dari pemerintah saja. Butuh peran semua pihak untuk mewujudkan pelayanan ABK yang lebih baik. Seperti dari organisasi pendidikan maupun pihak swasta. Selain itu kader PKK juga harus ikut berkomitmen untuk mendukung pendidikan bagi ABK.
"Harus ada peran pentahelix, tidak hanya dari pemerintah kabupaten, swasta, tidak hanya peran dari organisasi pendidikan seperti Himpaudi, IGTKI maupun IGRA, tapi juga peran dari ibu-ibu kader PKK," tuturnya.
Istri Bupati Sidoarjo yang akrab dipanggil Ning Sasha itu juga menyampaikan, orang tua juga harus mendukung pendidikan anaknya yang memiliki keterbatasan. Orang tua ABK harus memiliki keseriusan terhadap anaknya agar mandiri. Oleh karenanya orang tua ABK harus peduli terhadap pendidikan anaknya.
"Harus ada kontrak orang tua dengan lembaga (UPTD ABK Sidoarjo) supaya orang tua ada keseriusan menjadikan anaknya nanti mandiri,"ucapnya.
Kepala UPTD ABK Sidoarjo Nishrina Khamida menyampaikan ada beberapa layanan yang diberikan UPTD ABK Sidoarjo. Diantaranya layanan skrining ABK, assesmen ABK, intervensi ABK serta support system. Terdapat 53 orang yang mengabdi di UPTD ABK Sidoarjo. Mereka diantaranya sebagai psikolog klinis, visio trapis maupun tenaga terapis pendidik.
"Fungsi UPTD ABK Sidoarjo antara lain identifikasi dan deteksi dini, layanan intervensi dini, layanan kelas transisi dan juga support system,"ujarnya
Dalam kesempatan tersebut, rombongan diantar untuk melihat satu persatu ruang kelas. Diantaranya ruang Snozelen, ruang motorik besar, kelompok kecil, kelas transisi dan ruang bina diri untuk membekali ABK keterampilan. (zal).