JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Berdasarkan program peningkatan mutu Pendidikan Kota Madiun, melalui sub kegiatan penyusunan silabus Muatan Lokal PAUD dan PNF, Dinas Pendidikan Kota Madiun menyelenggarakan kegiatan Seminar Pendidikan di Ballroom The Sun Hotel Madiun, Rabu (7/6/2023).

Seminar dengan tema "Peningkatan Mutu Guru berbasis Potensi Daerah" tersebut di ikuti sekitar 200 orang, dari unsur Dinas Pendidikan, guru TK, SD dan SMP.

Ada tiga nara sumber yang di datangkan. Pertama, Wali Kota Madiun, Drs. H. Maidi, S.H., M.M., M.Pd, dengan paparan materi tentang kebijakan pendidikan di Kota Madiun. Kedua, Akademisi Unesa Surabaya, Dr. Marthadi, M.Sn, dengan paparan materi roadmap pendidikan untuk Kota Madiun. Ketiga, Akademisi Unair Surabaya, Dr. Suko Widodo, Drs., M.Si dengan paparan materi tentang digitalisasi sekolah di Kota Madiun.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Madiun, Lismawati mengatakan seminar pendidikan ini digelar bertujuan untuk memberikan wawasan dan peningkatan kualitas guru berbasis potensi daerah. Dalam hal ini guru di Kota Madiun harus menjadi garda terdepan terhadap perubahan - perubahan yang ada.

Selain itu juga untuk mewujudkan guru di Kota Madiun yang mampu mengoptimalkan pendidikan berbasis digital di sekolah.

" Pada kesempatan hari ini kita buka wawasan guru di Kota Madiun agar wawasannya tidak menjadi terbatas dan tak terhingga, sehingga guru - guru di Kota Madiun SDM-nya menjadi yang terdepan, " ungkap Lismawati dalam sambutannya.

Wali Kota Madiun, Maidi menyapa para peserta Seminar Pendidikan di Ballroom The Sun Hotel Madiun, Rabu (7/6/2023).

Sementara itu, Wali Kota Madiun, Maidi mengatakan peningkatan potensi daerah dan peningkatan keterampilan siswa ini penting sebagai implementasi Kurikulum Merdeka.

Fokus utama dalam Kurikulum Merdeka ini di antaranya untuk menggali keterampilan yang dimiliki masing-masing siswa. Sehingga bisa bermanfaat untuk memaksimalkan potensi daerah.

" Hal ini penting untuk menyambut Kurikulum Merdeka. Jadi harus bisa memanfaatkan skil apa yang dimiliki siswa, jadi potensi daerah kita apa, anak-anak harus mengetahui. Selanjutnya kita ajarkan apa yang bisa dilakukan anak itu,’’ ujarnya.

Sedangkan untuk para guru dituntut agar bisa berinovasi. Sehingga, pembelajaran yang dilakukan lebih mudah terserap kepada siswa. " Di sinilah bahwa seorang guru tidak boleh tidak mengetahui potensi daerahnya. Potensi daerah harus diketahui dan diajarkan kepada anak - anak itu, " ujarnya.

Wali Kota Madiun mencontohkan, salah satu potensi daerah di Kota Madiun, yaitu sambal pecel. Jika potensi daerah tersebut diajarkan dan semua anak - anak bisa membuat sambal pecel maka potensi daerah itu akan tertarik keluar dan banyak yang mengambilnya. Sehingga dengan implementasi Kurikulum Merdeka ini para siswa benar - benar sudah merdeka.

Wali Kota Madiun, juga berharap anak-anak ini nantinya bisa mengikuti dan menggali potensi dirinya, menjadi anak kreatif dan di manapun keberadaannya, pasti akan dicari.

" Makanya dalam Seminar Pendidikan ini kita mendatangkan beberapa profesor, doktor, yang ahlinya dari Unair dan Unesa untuk menularkan ilmunya, " ungkapnya.

Sementara itu, untuk mendukung Kurikulum Merdeka tersebut, pihak Pemkot Madiun pun siap menfasilitasi. Karena, menurut orang nomor satu di Kota Madiun ini adanya IT dan teknologi tinggi tanpa di ikuti SDM yang canggih dan cerdas, maka IT tidak ada gunanya karena tidak bisa di operasionalkan. Oleh sebab itulah dengan adanya IT yang bagus maka harus di imbangi juga dengan SDM yang mumpuni.

"Kota ini potensinya bagus, kalau anak - anak semuanya tidak dikenalkan potensi dan tidak menjalankan, potensi itu tidak tergali dan tidak ada gunanya, yang penting di situ, " pungkasnya. (jum).