JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Pasca ambruknya gedung sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) Dharma Wanita Desa Popoh Kecamatan Wonoayu Kabupaten Sidoarjo, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dilakukan secara daring.

Selain itu juga, penggunaan gedung untuk KBM TK merupakan pinjam pakai dari SDN Popoh sejak tahun 2009.

"Hingga kini KBM tetap berjalan, namun dilakukan secara daring dengan pendampingan walimuridnya sendiri," ujar Sumarliyah, Kepala Sekolah TK DWP Desa Popoh saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp, Jumat (17/2/2023).

Saat ini tercatat sebanyak 31 anak dari jumlah siswa-siswi TK A, TK B, dan PAUD, sebagai murid TK DWP Desa Popoh kemudian ditambah tenaga pendidik sejumlah 3 orang.

Sumarliyah, pengajar asal Desa/Kecamatan Wonoayu tersebut juga menyampaikan bahwa kemungkinan besar hari Senin (20/2/2023), KBM TK dialihkan ke Balai Desa setempat.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah ruangan yang ambruk itu diantaranya ruang Musholah, kantor dan ruang kelas di TK B.

Masih kata Sumarliyah, pihaknya menginginkan pasca peristiwa ini ada solusi dari pihak terkait yakni Pemdes Popoh, Pak Camat, maupun Yayasan Dharma Wanita untuk memperioritaskan pembangunan gedung KBM.

"Saat kita sudah punya gedung TK sendiri yang sudah berdiri dan memang sudah dipersiapkan untuk KBM TK DWP. Namun, gedung yang dibangun sejak 2019 itu sampai saat ini masih belum layak dipakai," paparnya.

Hal tersebut juga diutarakan oleh Kepala Sekolah SDN Popoh Khuzaini Afifah, ia membenarkan bahwa pasca ambruknya gedung sekolah itu sudah sering terjatuhnya kontruksi plafon ruang kelas maupun teras sekolah.

"Gedung yang ambruk ini benar milik SDN Popoh yang dipinjam dan dipakai untuk kegiatan belajar mengajar anak-anak TK," cetus Afifah.

Menurut Afifah dari informasi guru yang sudah lama mengajar disini, gedung pernah direhab di tahun 2010.

Sementara itu, Abdillah Nasih Komisi D DPRD Sidoarjo yang saat itu melakukan Sidak ke lokasi kejadian ambruknya gedung TK Desa Popoh pada Rabu (15/2) lalu, meminta tim ahli untuk segera Audit semua gedung sekolah milik Pemkab Sidoarjo.

Pasalnya terkait kejadian tersebut perlakuan khusus akan diberikan.

"Kami minta segera dilakukan audit terkait kondisi bangunan ini, karena terlihat tampak bagus dari luar namun didalamnya sudah tak layak", ungkap Cak Nasih, akrab disapa.

Cak Nasih menambahkan, semoga tahun ini ada cantolan anggaran dari PAK APBD 2023 untuk percepatan pembangunan gedung ambruk ini. (zal)