JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Madura, Jawa Timur meminta orang tua siswa agar tidak berlebihan dalam menyikapi isu penculikan anak. Pasalnya, sampai saat ini di Bumi Gerbang Salam belum ada peristiwa penculikan terhadap anak-anak.

Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini meminta wali siswa di wilayah kabupaten Pamekasan agar tetap tenang dalam menyikapi isu-isu penculikan anak.

Sebab, peristiwa yang sempat membuat masyarakat Pamekasan geger prihal adanya dugaan pencobaan penculikan anak pada hari Senin (30/01/2023) lalu hingga saat ini belum terbukti.

"Sampai hari ini belum ada kejadian apapun di Pamekasan, belum ada kejadian tentang isu itu, tidak ada. Adapun kemarin ada kabar, sampai saat ini belum terbukti sehingga menurut saya orang tua tidak perlu menyikapi isu ini dengan berlebihan atau dengan kepanikan. Karena semuanya masih sebatas isu-isu" ujar Kepala Disdikbud Pamekasan, Akhmad Zaini saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/2/2023).

Walaupun demikian, lanjut Zaini sapaan akrabnya, kewaspadaan dan kehati-hatian tetap harus dilakukan oleh semua pihak. Baik pihak sekolah, wali siswa dan masyarakat.

"Saya kira tidak ada salahnya orang tua hati-hati dan waspada," pintanya.

Mantan aktivis PMII Pamekasan ini mengaku, bahwa lembaga pendidikan dan kepolisian yang ada di wilayah Bumi Gerbang Salam telah mengantisipasi adanya penculikan anak.

"Tapi saya yakin kok pihak kepolisian dan sekolah sudah melakukan antisipasi. Dan dalam kondisi seperti ini mana ada orang berani melakukan penculikan kalau sudah kadung viral isu-isu penculikan," ungkapnya.

Lebih lanjut, dia menuturkan bahwa semua sekolah sudah melakukan antisipasi, seperti pada jam istirahat semua siswa tidak diperbolehkan keluar dari lingkungan sekolah dan jam pulang siswa dijemput oleh orang tuanya serta dalam pengawasan guru.

"Saya kira tidak perlu terlalu khawatirlah sampai pendidikan jadi terhambat, saya harap jangan. Guru juga harus ikut andil dalam pengawasan siswa," pintanya.

Soal kejadian percobaan penculikan anak yang menimpa seorang pelajar SD di wilayah Pamekasan, lanjut Zaini, dirinya belum bisa memastikan.

"Orang tuanya tahu dari putranya dan putranya namanya anak-anak belum bisa dipastikan. Kita juga menunggu penyelidikan pihak kepolisian karena sudah melapor ke polisi. Dalam situasi seperti ini orang manggil pun dikira penculik," pungkasnya.

Diketahui: Seorang pelajar di salah satu SDN Wilayah Pamekasan, Madura, Jawa Timur hampir menjadi korban penculikan anak. Dugaan penculikan anak tersebut terjadi pada saat pelajar berinisial JAR berusia 7 tahun hendak pulang dari sekolah. (did)