JATIMPOS.CO/KOTA BLITAR- Pemprov Jatim melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim bekerjasama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jatim menggelar Seni Jaranan & Campursari Wonge Aryo Budoyo (WAB) di Lapangan Tlumpu, Kel. Tlumpu, Sukorejo, Kota Blitar, Sabtu (15/11/2025).

Warga masyarakat Kelurahan Tlumpu, Sukorejo, Kota Blitar dan bahkan dari luar Blitar tampak antusias menyaksikan pagelaran tersebut. "Wonge Aryo Budoyo" (WAB) adalah sebuah grup kesenian, yang utamanya dikenal sebagai grup Jaranan (kuda lumping) yang populer berasal dari Kota Blitar, Jawa Timur.

Group ini disukai masyarakat dan sering mengadakan pertunjukan di daerah Blitar dan sekitarnya, seringkali menggabungkan elemen musik campursari dan dangdut dalam pertunjukan mereka.

“Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata untuk memajukan dan mengembangkan kebudayaan Jawa Timur khususnya jaranan,” ujar Kadisbudpar Jatim, Evy Afianasari.

Secara filosofi jaranan menggambarkan keberanian, pantang menyerah dan kuat. Tanggal 10 November kemarin kita telah memperingati hari pahlawan, maka hendaknya nilai dalam jaranan ini kita pedomani bersama, sebagai wujud spirit untuk bangkit berkembang lebih kuat di tengah gempuran globalisasi yang kian mengikis nilai bangsa, seperti layaknya kobaran keberanian para pahlawan yang berjuang mengusir penjajah.

“Jaranan bukan sekedar tontonan, namun lebih dari itu ia merupakan tuntunan yang dikemas dalam sebuah pertunjukan. Diharapkan melalui kegiatan ini, tidak hanya semarak dan kebersamaan yang kita dapat, namun juga upaya pelestarian yang berdampak secara luas, baik pada seniman dan budayawan yang terlibat, maupun masyarakat secara umum,” ujarnya.

Jawa Timur merupakan Provinsi yang kaya akan potensi dan keragaman budaya, maka kita harus berbangga hati bahwa Jawa Timur saat ini memiliki 158 warisan budaya tak benda.

Ibu Kartika Widyawati, pejabat pada Bidang Kebudayaan Disbudpar Jatim menyampaikan pesan Kadisbudpar Jatim pada pembukaan kegiatan di lapangan Tlumpu Kota Blitar (15/11/2025)

--------------------------------

“Tetapi untuk kota Blitar sendiri belum terdaftar dalam warisan budaya tak benda. Hal ini menjadi PR untuk kita semua agar supaya pelestarian, pengembangan dan pemanfaatan kebudayaan bisa berjalan selaras dengan representasi program prioritas dari Ibu Gubernur yaitu “seni waris”, kata Kadisbudpar Jatim.

Kekayaan warisan budaya Jawa Timur ini tentunya menjadi potensi yang patut kita banggakan dan jaga bersama, serta kita kembangkan dan manfaatkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat.

Anggota DPRD Jatim Dapil Blitar, Ir. Heri Romadhon sebagai inisiator kegiatan tersebut mengemukakan, mengucapkan terimakasih pergelaran ini dapat berlangsung sebagai upaya pelestarian budaya.

Ditambahkan, kegiatan ini sinergi antara DPRD Provinsi Jatim dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) dalam rangka uri-uri budaya berupa jaranan.

Hadir pada kesempatan itu anggota DPRD Provinsi Jatim, pejabat Disbudpar Jatim, pejabat dan anggota DPRD Kabupaten dan DPRD Kota Blitar, Forpimcam, Kelurahan Kota Blitar, budayawan dan seniman serta tokoh masyarakat.

Sementara itu anggota DPRD Kota Blitar M. Rayhan mengaku bangga warga Kota Blitar terus mempertahankan nilai budaya luhur. “Generasi muda kita perlu terus dijaga agar mencintai budayanya,” tambahnya. (sa)