JATIMPOS.CO/PONOROGO- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim pada Bidang Destinasi Pariwisata menyelenggarakan Pendampingan Desa Wisata di Gedung Kesenian Padepokan Reog Kabupaten Ponorogo. Kegiatan berlangsung pada Hari Selasa hingga Kamis (25 - 27 Februari) 2025.
Ketua Penyelenggara, Dra. Susiati.MM yang juga Kabid Destinasi Pariwisata Disbudpar Jatim dalam laporannya mengemukakan, kegiatan diikuti oleh 60 (enam puluh) orang peserta, yang terdiri dari unsur kelompok masyarakat, pengelola desa wisata dan dinas yang membidangi pariwisata serta stakeholder terkait di Kabupaten Ponorogo.
Adapun narasumber pada kegiatan Penguatan Desa Wisata Di Kabupaten Ponorogo berasal dari unsur : Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda Dan Olahraga Kabupaten Ponorogo dengan materi “Arah Kebijakan Pembangunan Kabupaten Ponorogo Dalam Mendukung Penguatan Desa Wisata”
East Java Ecotourism Forum (EJEFf) sebagai tim pendamping, PT Odifa jelajah dunia dengan materi "Kolaboratif Desa Wisata : Sinergi Antara Pemerintah, Swasta dan Masyarakat"
Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dengan materi “Desa Wisata Berbasis Budaya Untuk Mendukung Reog Ponorogo Yang Sudah Diakui ICH Unesco”
Naik Kelas Desa Wisata Mandiri
KEPALA Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur Evy Afianasari, S.T., M.M.A. pada kesempatan itu memberikan pesan-pesan yang disampaikan Kabid Destinasi Pariwisata Disbudpar Jatim, Dra. Susiati.MM.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak atas kerjasama dan kolaborasi yang terjalin baik dalam menyukseskan terselenggaranya kegiatan pendampingan desa wisata dengan harapan kegiatan ini nantinya mampu memberikan dampak positif terhadap pengembangan desa-desa wisata di Jawa Timur,” ujar Kadisbudpar Jatim.
Upaya dalam pengembangan desa wisata diperlukan pemberdayaan desa yang terintegrasi dengan pembangunan daerah, dengan tetap memelihara kelestarian alam, keluhuran nilai budaya dan adat istiadat, untuk itu pemerintah provinsi jawa timur menyelenggarakan pendampingan desa wisata.
”Kita semua tahu bahwa pariwisata merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” katanya.
Ditambahkan, Jawa Timur memiliki beragam desa wisata dengan kategori alam, budaya dan buatan. Sebanyak 693 desa wisata tersebut memiliki beragam atraksi dan daya tarik wisata.
Tentunya kita harus berupaya untuk meningkatkan kelas desa wisata di Jawa Timur menjadi desa wisata yang mandiri dengan berbagai potensi dan keunikannya sehingga wisatawan akan terus berkunjung ke Jawa Timur.
”Melalui kegiatan pendampingan desa wisata ini diharapkan akan menciptakan wawasan baru serta menumbuhkan dedikasi, inovasi, kreativitas, kerja keras dan semangat gotong royong saudara - saudara semua, baik pemerintah daerah, pemerintah desa, Bumdesa, dan pokdarwis, hingga seluruh masyarakat desa guna meningkatkan kualitas desa wisata di Jawa Timur,” kata Kadisbudpar Jatim.
Dan Ponorogo merupakan salah satu daerah di Jawa Timur yang kaya akan budaya dan potensi pariwisata. Keberadaan desa wisata menjadi salah satu upaya strategis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat, sekaligus melestarikan kearifan lokal yang kita miliki.
”Oleh karena itu, pendampingan desa wisata ini menjadi momentum yang sangat penting dalam membangun desa wisata yang lebih maju, mandiri, dan berdaya saing,” pungkasnya.
Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata berkomitmen untuk terus mendukung pengembangan desa wisata, baik melalui pendampingan, pelatihan, hingga pemasaran destinasi wisata.
Program pendampingan ini diharapkan dapat memberikan manfaat nyata bagi desa wisata, terutama dalam meningkatkan kapasitas pengelolaan, kualitas layanan, serta daya tarik wisata yang berkelanjutan.(rls/sa/nur)