JATIMPOS.CO/BANYUWANGI - Festival Ngrandu Buko, yang digelar Pemerintah Kabupaten Banyuwangi di Kawasan Pantai Marina Boom, tidak hanya menghadirkan wisata kuliner khas Ramadan, tetapi juga mengusung kesadaran lingkungan.

Dalam festival ini, masyarakat dan pedagang dihimbau untuk mengurangi penggunaan kantong plastik dan styrofoam, menggantinya dengan kemasan ramah lingkungan seperti kertas dan bahan daur ulang.

Imbauan ini disampaikan langsung oleh Pj Sekretaris Daerah (Sekda) Banyuwangi, Dr. Ir. H. Guntur Priambodo, MM, saat menghadiri acara tersebut pada Sabtu (1/3/2025).

“Kami mengajak seluruh masyarakat, terutama para pelaku UMKM yang berjualan di festival ini, untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan styrofoam. Jika memungkinkan, gunakan kemasan berbahan kertas atau ramah lingkungan agar Banyuwangi tetap bersih dan nyaman,” ujar Guntur.

Langkah ini sejalan dengan program Banyuwangi Eco-Friendly Ramadan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan selama bulan suci.

Pemkab Banyuwangi juga menggandeng komunitas peduli lingkungan untuk mengedukasi pengunjung mengenai pentingnya pengurangan sampah plastik.

Salah satu pedagang, Siti, mengaku mulai beralih menggunakan kemasan kertas untuk menjual makanannya.

“Biasanya saya pakai plastik, tapi sekarang coba pakai kemasan kertas. Ternyata lebih praktis dan banyak pembeli yang setuju karena lebih ramah lingkungan,” katanya.

Festival Ngrandu Buko tidak hanya menjadi ajang berburu kuliner Ramadan, tetapi juga menunjukkan bahwa wisata kuliner dapat berjalan berdampingan dengan kepedulian terhadap lingkungan. (Ren)