JATIMPOS.CO/SIDOARJO- Ratusan orang terdiri pelajar, mahasiswa maupun masyarakat umum menyaksikan pameran Temporer Koleksi Museum 2024 di Museum Negeri Mpu Tantular, Buduran Sidoarjo.

Pameran yang berlangsung mulai Rabu hingga Jum’at (20-22 Nopember 2024) diikuti Museum Mpu Tantular, Museum Banten, Museum Daerah Kabupaten Lumajang, Rumah Budaya Pelestari Keris Kab. Pamekasan, Garbhabudaya Kota Surabaya dan Universitas Negeri Surabaya (Unesa).

Peserta pameran menerima penghargaan dari UPT Museum Mpu Tantular dan foto bersama Kabid Kebudayaan Dwi Supranto, Ka UPT Museum Mpu Tantular, Sadari (tiga dan empat dari kiri)

---------------------------------

Kegiatan diawali penampilan kesenian jaranan, dipandu MC Raka-Raki Jatim kemudian menyanyikan Indonesia Raya, doa, Penampilan Tari Nusantara dari Sanggar MS2 Production, Laporan Kepala UPT Museum Negeri Mpu Tantular (Bapak Sadari,S.Sn.).

Sambutan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim (Ibu Evy Afianasari, S.T., M.M.A.) diwakili Kabid Kebudayaan, Dwi Supranto, SS, MM, penampilan Sendratari dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Jawa Tengah dan selanjutnya peninjauan pameran.

“Maksud dan tujuan diselenggarakan kegiatan pameran tematik “Spirit East Java Museum” adalah: Menginformasikan dan penyebarluaskan pengetahuan koleksi museum kepada masyarakat,” kata Kepala UPT Museum Mpu Tantular, Sadari, S.Sn.

Selain itu untuk meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap museum sebagai destinasi wisata budaya, meningkatkan kedekatan (engagement) antara museum, komunitas, dan masyarakat dan membangun ajang silahturahmi antara museum, lembaga terkait, komunitas dan masyarakat.

Libatkan Masyarakat

Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari, S.T, M.M.A dalam amanat yang disampaikan Kabid Kebudayaan Disbudpar Jatim Dwi Supranto, SS, MM mengemukakan, selama ini museum identik dengan tempat penyimpanan cagar budaya. Namun dalam perkembangannya aspek perlindungan di dalam museum harus dijalankan secara berbarengan dengan fungsi pemanfaatan cagar budaya.

“Salah satu bentuk pemanfaatan cagar budaya pendukungnya dengan cara dipertunjukaan atau dipraktekkan dengan melibatkan masyarakat di sekitar museum. Diantara metode untuk menyajikan informasi koleksi yang sekarang hendak diselenggarakan di museum meliputi pameran bersama koleksi museum, lomba edukatif kultural, dan pergelaran kesenian selama 3 (tiga) hari kedepan,” ujarnya.

Dikatakan, museum pemerintah sebagai lembaga publik memiliki pekerjaan besar yang harus dituntaskan ke depan. Seperti diketahui banyak museum swasta telah berkembang sedemikian rupa.

“Dengan dukungan dana dan sumber daya manusia yang unggul maka upaya pengelolaan museum dapat berlangsung secara optimal. Dengan aneka model inovasi yang ditampilkannya,” ujarnya.

Keberadaan museum pemerintah seperti Museum Mpu Tantular diharapkan bisa menjadi destinasi wisata budaya yang tidak hanya murah namun juga berkualitas. Museum ke depan tidak hanya menjadi tempat belajar namun juga destinasi wisata yang mengemban tugas edukatif dan rekreatif sekaligus.

“Upaya melengkapi prasarana mulai dilakukan termasuk membuat bangunan penunjang dan pembenahan spot-spot area museum sehingga bisa menjadi area foto yang menarik,” ujarnya.

Pameran tematik di dalam museum adalah media komunikasi museum untuk menampilkan dinamika kegiatan pengelolaan koleksi di dalam museum. Dari out put program pengelolaan koleksi ini diharapkan dapat menumbuh kembangkan kesadaran dan identitas bersama sebagai sebuah bangsa.

Museum dengan demikian berupaya menyajikan informasi koleksi benda-benda bersejarah sebagai media pembelajaran tentang kekayaan khazanah kebudayaan masa lalu.

“Saya menyambut baik UPT. Museum Negeri Mpu Tantular, Disbudpar Provinsi Jatim dalam menjalankan fungsi peningkatan pelayanan dan akses masyarakat terhadap museum, salah satunya dengan menyelenggarakan pameran tematik kali ini,” ujarnya.

“Pewarisan nilai-nilai budaya kepada generasi diharapkan agar tercipta warga negara yang baik dan menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan pluralisme. Proses transfer dan internalisasi nilai-nilai budaya ini diharapkan akan menciptakan jatidiri dan karakter pemuda yang tangguh, berbudi luhur, toleran dan berakhlak mulia,” pungkasnya. (sa)