JATIMPOS.CO//KOTA BATU- Dalam upaya percepatan pembangunan Kebudayaan dan Pariwisata di Jawa Timur, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim menggelar Rapat Sinkronisasi Program Kegiatan Tahun 2025.

Kegiatan berlangsung secara daring mulai Selasa (5/3/2024) dan Luring pada Jum’at-Sabtu (8-9 Maret 2023) di Royal Orchids Garden Hotel dan Condominium Jalan Indragiri No 4 Pesanggrahan, Kota Batu.

Peserta terdiri pejabat jajaran Disbudpar Jatim, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten dan Kota se Jatim, serta Bappeda seluruh Kabupaten dan Kota se Jawa Timur.

Pada luring di Kota Batu Malang, dibuka dengan penyampaian pesan-pesan oleh Kadisbudpar Jatim Evy Afianasari ,ST, MMA, dihadiri Sekretaris, para Kabid dan Ka UPT lingkungan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim dan undangan lainnya.

Setelah pembukaan oleh Kadisbudpar Jatim dilanjutkan Presentasi Program Kegiatan Urusan Pariwisata dan Kebudayaan oleh para Kabid dan Kepala UPT Disbudpar Prov. Jatim.

Kemudian paparan narasumber tentang “Arah Kebijakan Pembangunan Kebudayaan dan Pariwasata Jawa Timur Tahun 2025” oleh Bappeda Prov. Jatim. Juga dari Kemenparekraf dan Kemendikbudristek.

Pesan Kadisbudpar Jatim.
Berikut ini pesan yang disampaikan Kadisbudpar Jatim, Evy Afianasari ,ST, MMA pada pembukaan Rapat Sinkronisasi Program Kegiatan Tahun 2025 di Royal Orchids Garden Hotel dan Condominium Jalan Indragiri No 4 Pesanggrahan, Kota Batu, Jum’at (8/3/2024) :

Hari ini kita semua hadir dalam upaya sinkronisasi program kegiatan tahun 2025 yang diikuti oleh instansi yang membidangi Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten/Kota Se-Jawa Timur.

Tantangan bagi pariwisata Indonesia masih belum usai, pandemi masih mengintai dan ancaman resesi global didepan mata.

Untuk menghadapi hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mengembangkan konsep wisata berkelanjutan, sebuah konsep yang akan mendorong industri pariwisata Indonesia tumbuh lebih kuat dan lebih tahan krisis.

Peserta Rapat Sinkronisasi Program Kegiatan Tahun 2025 di Royal Orchids Garden Hotel dan Condominium Kota Batu., Jum’at (8/3/2023).

--------------------------------

Pembangunan pariwisata berkelanjutan sendiri dapat diaplikasikan pada semua jenis wisata, termasuk Mass Tourism, Halal Tourism ataupun jenis wisata lainnya.

Jawa Timur memiliki desa-desa dengan potensi alam, tradisi, Budaya, sosial hingga kuliner yang dapat dikembangkan melalui konsep pariwisata berkelanjutan.

Pada tahun 2023 Jawa Timur tercatat memiliki 593 desa wisata dan 1.391 daya tarik wisata. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata beserta 4 pilar pentahelix yaitu pebisnis, akademisi, masyarakat dan media melakukan kolaborasi dan kemitraan untuk mendorong pengembangan desa wisata agar menghasilkan dampak – dampak positif di kemudian hari.

Kegiatan pembinaan dan pemberdayaan desa wisata bertujuan untuk mengedukasi masyarakat agar menjadi tuan rumah yang baik dengan menciptakan iklim yang kondusif bagi wisatawan.

Pada tahun 2023 Jawa Timur berhasil meraih penghargaan tingkat nasional, sebanyak 8 desa wisata yaitu desa Ketapanrame Mojokerto menjadi juara terbaik desa Durensari Trenggalek, desa Bira Tengah Sampang meraih juara 3 dan juara 2.

Desa Dewi Durensari dan desa Bowele Malang meraih penghargaan dalam kelembagaan dan CHSE dengan juara 3 dan juara 4. Desa Wonorejo dan Wonokitri juga meraih penghargaan dalam kategori daya tarik pengunjung dan klasifikasi desa rintisan. Menjadikan Jawa Timur peraih desa wisata terbaik ADWI terbanyak di Indonesia.

Tidak hanya itu, pada Anugerah Bangga Berwisata di Indonesia (ABBWI) yang diikuti oleh 38 pemerintah provinsi se-Indonesia, provinsi Jawa Timur berhasil mendapatkan juara 3.

Tujuan rapat sinkronisasi ini adalah untuk membahas strategi dan kolaborasi antara pemerintah daerah bersama organisasi perangkat daerah, kabupaten/kota dan instansi terkait; hingga menghasilkan program/kegiatan yang dapat disinergikan dengan pusat, provinsi dan kabupaten/kota se-Jawa Timur.

Hasil tersebut akan kita usung dalam forum Musrenbang Provinsi dan ditindak lanjuti dalam forum Musrenbangnas. Oleh karena itu kesungguhan dari semua pihak amatlah diperlukan.(zen)