JATIMPOS.CO//MALANG- Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Provinsi Jatim melalui Bidang Destinasi Pariwisata menyelenggarakan Workshop Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan, : “Pengelolaan Kedaruratan Bencana dan Optimalisasi Potensi Mangrove Dalam Mewujudkan Destinasi Wisata yang Berkelanjutan”.

Kegiatan berlangsung di Royal Orchid Garden Hotel & Condominium Kota Batu, selama 2 (dua) hari pada hari Selasa - Rabu tanggal 26 - 27 September 2023.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Jatim, Hudiyono dalam amanatnya pada kegiatan tersebut mengemukakan, kegiatan ini merupakan salahsatu program Disbudpar Jatim dalam rangka menindaklanjuti pelaksanaan Peraturan Menteri Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif Nomor 9 Tahun 2021 Tentang Pedoman Destinasi Pariwisata Berkelanjutan.

“Juga sebagai upaya meningkatkan pengelolaan destinasi wisata yang berada di Wilayah Pesisir Pantai Provinsi Jawa Timur yang mana diimplementasikan dalam tema "Pengelolaan Kedaruratan Bencana Dan Optimalisasi Potensi Mangrove Dalam Mewujudkan Destinasi Wisata yang Berkelanjutan" ujar Kadisbudpar dalam amanat yang disampaikan Dra. Susiati, MM Kabid Destinasi Disbudpar Jatim.

Dikatakan, pariwisata berkelanjutan merupakan konsep pembangunan kepariwisataan yang mengacu pada keberlangsungan keanekaragaman, keunikan, kekhasan budaya dan alam agar dapat terus dimanfaatkan hingga masa yang akan datang

Sementara Lien Nuri Mudriati, S.E, M.M, Sub-Kor Perencanaan Dan Analisis Destinasi Disbudpar Jatim menyampaikan Laporan Ketua Panitia Penyelenggara, Dra. Susiati, MM Kabid Destinasi Disbudpar Jatim.

Dikatakan, Workshop Pengembangan Desa Wisata Berkelanjutan diikuti oleh 50 orang peserta, terdiri dari : 22 OPD Kabupaten/Kota yang ada diwilayah pesisir pantai Jawa Timur beserta komunitas/pelaku East Java Ecotourism Forum (Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Gresik, Kabupaten Tuban, Kabupaten Lamongan.

Juga Kabupaten Situbondo, Kabupaten/Kota Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Jember, Kabupaten Malang, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Pacitan, Kabupaten/Kota Pasuruan, Kabupaten Blitar, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan, Kabupaten Sumenep).

Pemaparan oleh pemateri dan kegigihannya telah disampaikan selama 2 (dua) hari yaitu oleh Bapak Indra Ni Tua, (Direktur Tata Kelola Destinasi Pariwisata Kemenparekraf) Kemudian Bapak Agus (Ketua East Java ECO Tourism Forum bersama Tim EJEF). Dr. Daniel (Dosen Univ Machung dan tokoh lingkungan, Pengurus EJEF).

Lalu ada Dr. Dira (Dosen UB , Peneliti, Pengurus EJEF), Saptoyo (Pengelola CMC Pantai Tiga Warna, Terbaik di Indonesia dalam pengelolaan konservasi lingkungan).

Materi yang disampaikan antara lain : Kebijakan Tata Kelola Dan Pengembangan Destinasi Pariwisata Berkelanjutan Di Wilayah Pesisir Pantai. Management Sumber Daya Manusia Dalam Pengelolaan Dan Pengembangan Destinasi Wisata Berkelanjutan Dan Tata Kelola Di Wilayah Pesisir Pantai Jawa Timur.

Upaya-Upaya Mitigasi Kebencanan Pada Destinasi Wisata Di Wilayah Pesisir Pantai Jawa Timur. Pemanfaatan Lahan Konservasi Dan Budidaya Mangrove Sebagai Destinasi Wisata Di Wilayah Pesisir Pantai Di Jawa Timur. Dan Success Story Pengelolaan Dan Managemen Sumber Daya Manusia Pariwisata Di CMC Tiga Warna Kabupaten Malang. (zen)