JATIMPOS.CO//SURABAYA- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan terus mencari format supaya wisatawan mancanegara bisa betah lebih lama, senang tinggal di Jawa Timur. Salahsatu yang dilakukan adalah Peluncuran Kalender Pariwisata Provinsi Jawa Timur 2023.
“Tentunya kami berharap dengan adanya peluncuran Kalender Pariwisata Provinsi Jawa Tmur ini akan menarik minat wisatwan mancanegara untuk lebih lama lagi tinggal dan menunjungi wisata yang ada di Jawa Timur,” ujar Gubernur Khofifah pada Peluncuran Kalender Wisata Provinsi Jawa Timur, di Pakuwon Imperial Ballroom, Vila Bukit Regency, Jl. Lontar Surabaya, Kamis (15/12/2022).
Gubernur menceritakan, sering bertemu dengan kolega mancanegara yang melakukan bussines meeting di Surabaya. Namun mereka menyatakan belum adanya wisata yang menceritakan tentang sejarah Jawa Timur budaya Surabaya, dan budaya daerah Jatim lainnya yang memungkinkan mereka untuk singgah lebih lama di Jatim.
Begitu pula di area Bromo, Tengger, Semeru (BTS). “Saya pernah beberapa kali melakukan diskusi dengan Bupati/Walikota yang ada di kawasan BTS. Usai dari BTS, apa yang bisa kita jual kepada wisatawan,” kata Khofifah.
Bagian ini merupakan bagian yang sangat penting untuk mengenalkan indahnya bagian wisata di Jatim. Bagaimana kita harus bisa menarik beberapa titik untuk disinggahi oleh para wisatawan lebih lama.
Menurut Gubernur Khofifah, jika wisatawan mancanegara datang ke Indonesia selama dua minggu biasanya singgah di Borobudur selama dua hari, kemudian di Jawa Timur selama satu hari dan selebihnya di Bali. “Kita upayakan nantinya bagaimana mereka lebih lama senang di Jatim,” ujarnya.
Sesungguhnya kata Khofifah ada banyak potensi di Jawa Timur wisata alam yang indah. Di selingkar BTS misalnya ada potensi wisata Mangrove, Ketapang, blue fire Kawasan Ijen, wisata pantai. Di daerah lain seperti Madura, ada Gili Labak. Tapi rupanya belum bisa menjadikan wisatawan tertarik lebih lama tinggal disitu.
Menurut Gubernur Khofifah, salahsatu upayanya adalah terus berupa menjalin jejaring yang lebih luas dengan para pelaku wisata yang lain, Youtuber, blogger dan aktivis sosmed lainnya. Sudah bebrapa kali kita lakukan percobaan tapi kita masih belum menemukan format yang sesuai. Tapi kita perlu terus mengembangkan strong partenership. Sehingga kita bisa lebih kuat lagi,” ujarnya.
Salahsatu kendala yang dijumpai adalah keterbatasan Insfrartuktur, pendangkalan. Dan ini pernah disampaikan ke Menhub sebagai stakeholder pelabuhan. “Gili Labak di Sumenep itu indah, tapi bagaimana akses kesana masih terkendala,” ujarnya.
Di berbagai daerah di Jawa Timur kata Khofifah, banyak peninggalan sejarah budaya yang bernilai tinggi. Ada situs Kadiri di Kediri, Tulungagung dan sebagainya. “Ada wisata Setigi yang disebelahnya didapatkan kekuatan sejarah di dinding pegunungan disana. Kalau ada pelaku wisata bertangan dingin mengekplore tentu menjadi kekuatan luar biasa,” ujarnya.
Kalender Wisata
Pada peluncuran Kalender Pariwisata Provinsi Jawa Timur, terdapat 254 event daerah dari 38 Kabupaten/Kota se Jawa Timur berdasarkan usulan dan rekomendadi dari Dinas yang membawahi Pariwisata di daerah.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim Hudiyono menyebut, 254 event tersebut dibuat dalam buku elektronik (e-books kalender wisata Jawa Timur tahun 2023).
“Jumlah tersbebut dapat bertambah karena adanya peningkatan pelaksanaan even di tahun berjalan. Ratusan event tersebut mulai berskala lokal, regional, nasional, internasional,” kata Hudiyono. Adapun kategorinya terdiri : Festival Budaya, Fashion Karnaval, Pertunjukan Musik, Kuliner , Upacara Adat, Sport Tourism, Pameran/Mice
Disbudpar kata Hudiyono telah mengusulkan event unggulan Jatim dalam program charisma event nusantara yang diselenggarakan oleh Kemenparekraf. Dari 15 event yang diajukan dan mengikuti kurasi tahap 1 terpilih 9 event untuk mengikuti kurasi tahap kedua.
“Dan saat ini sedang meunggu hasil kurasi yang telah dilakukan nanti pada bulan januari 2023. Mudah-mudahan Jatim terbanyak event se Indosnesia,” ujarnya.
9 event kurasi charisma nusantara tersebut yakni : Reyog Ponorogo, Gandrung Sewu Banyuwangi, JFC (Jember Festival Carnaval), EJFH (East Java Fashion Harmony), Rujak Uleg Surabaya, Festival Kresnayana Kabupaten Blitar, BEC (Banyuwangi Etno Carnival) dan Festival Rontek Pacitan (iz)