JATIMPOS.CO/JOMBANG - Kepolisian Resort Jombang bersama Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggelar apel pasukan pengamanan dalam rangka persiapan pengambilan sumpah dan pelantikan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai Presiden-Wakil Presiden periode 2019-2024. Apel digelar di Lapangan Mapolres Jombang, pada Jumat pagi (18/10/2019).


Berdasarkan pantauan JATIMPOS.CO tampak hadir Kapolres Jombang AKBP Bobby Paludin Tambunan, S.Ik, MH, Komandan Kodim 0814 Jombang Letkol Inf Triyono, Komandan Satuan Radar 222 Mayor Lek Eprit Repita, Asisten 3 Pemkab Jombang, Hari Oetomo, KPU, Bawaslu, serta Ormas.

Dalam amanatnya, Kapolres Jombang menyampaikan apel gabungan digelar untuk memeriksa kesiapan personel dalam pengamanan jelang pelantikan pada 20 Oktober nanti.

"Saat ini tahapan Pemilu 2019 akan memasuki tahap akhir yaitu pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2019 bertempat di Gedung MPR DPR RI.

Menjelang pelantikan dan pengambilan sumpah janji presiden dan wakil presiden Republik Indonesia situasi Kamtibmas di ibu kota mengalami peningkatan hal ini terjadi sejak menjelang pelantikan anggota DPR RI berupa aksi unjuk rasa yang dilaksanakan oleh elemen mahasiswa dan masyarakat dengan tuntutan antara lain penolakan terhadap revisi undang-undang KPK, RUU Ketenagakerjaan," ucapnya.

Lanjut Kapolres, Situasi tersebut tidak menutup kemungkinan akan berlanjut pada pelaksanaan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI tersebut yang akan dimanfaatkan oleh pihak tertentu khususnya pihak oposisi dan pihak lain yang bertentangan dengan pemerintah baik dari elemen mahasiswa, alumni 212 dan simpatisan parpol yang lain menyikapi perkembangan tersebut. imbuhnya.

Maka, Polda Jatim bersama TNI dan unsur lainnya akan melaksanakan kegiatan pengamanan imbangan di wilayah Jawa Timur karena tidak menutup kemungkinan perkembangan situasi Kamtibmas jelang pelantikan tersebut akan berimbas dan berdampak terhadap kondisi Kamtibmas di wilayah Jawa Timur termasuk di Jombang yang hingga saat ini sudah berlangsung secara kondusif.

Pada pelaksanaan pengamanan pelantikan presiden wakil presiden RI sebanyak 16.889 personil terdiri dari 10.653 personil TNI 2.632 personil dan pemerintah daerah 3.604 personil. Dimana mereka akan tersebar di seluruh Jawa Timur dan akan menjaga objek vital dan objek tertentu serta melaksanakan kiat preventif preventif lainnya guna terciptanya kondisi yang aman.

 Tujuan dilaksanakan apel gelar pasukan ini adalah untuk mengetahui kesiapan kita bersama dalam rangka kegiatan pengamanan pelantikan Presiden dan Wakil Presiden RI, sehingga diharapkan proses pelaksanaan pelantikan tersebut berjalan aman dan lancar serta kondisi Jawa Timur tetap kondusif.

"Saya menekankan sebagai berikut tingkatkan deteksi dini terhadap seluruh perkembangan kerawanan di wilayah terjadinya gangguan Kamtibmas jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia kedua dan pembinaan terhadap masyarakat dengan cara persuasif edukatif supaya masyarakat tidak mudah terpancing terhadap semua ajakan yang bersifat provokatif, lakukan koordinasi dengan stakeholder masing-masing tuntutan dari masyarakat sehingga tercipta dan terjamin situasi Kamtibmas yang kondusif," ungkapnya.

Kapolres juga mengimbau setiap personel yang terlibat dalam pengamanan agar senantiasa waspada di setiap perkembangan situasi. Ia meminta seluruh personel mencermati dan mengolah setiap informasi yang masuk dari intelijen.
"Kegagalan memahami informasi akan menyebabkan pengambilan keputusan yang tidak tepat dan dapat membahayakan pelaksanaan tugas," ujarnya.

Kapolres menegaskan bahwa tugas pengamanan oleh personel TNI dan Polri kali ini untuk kepentingan bangsa dan negara. Marwah dan nama baik NKRI, lanjutnya, dipertaruhkan dalam even tersebut.

"TNI dan Polri harus bahu membahu dengan seluruh kementerian dan lembaga, serta seluruh lapisan masyarakat untuk memastikan kelancaran, keamanan, kenyamanan, dan kesuksesan pelantikan tersebut," ujarnya. (her)