JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Wali Kota Madiun, Maidi meraih penghargaan Satyalancana Wira Karya dari Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo.
Penghargaan tersebut diberikan atas peran aktif Wali Kota Madiun, Maidi dalam menyukseskan program Bangga Kencana melalui pendekatan siklus hidup. Mulai dari layanan Brokohan (Pemberian NIK, KIA, Akta Kelahiran, kepesertaan BPJS Kesehatan bagi bayi baru lahir di RS), pendirian Warung Stop Stunting, dan aplikasi Tamara (Data Keluarga Madiun Sejahtera). Sehingga, berhasil menjamin dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi, serta menurunkan prevalensi Stunting di Kota Madiun.
Penghargaan yang tertuang dalam Keputusan Presiden RI Nomor 44/TK/Tahun 2023 ini diserahkan Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin bersamaan dengan Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional di Banyuasin, Sumatra Selatan, Kamis (6/7/2023).
"Keberhasilan Kota Madiun tak lepas dari sinergi yang kuat antar-OPD," ujar Wali Kota Madiun, Maidi.
Menurutnya, Pemkot Madiun menerapkan jam hasil kerja. Bukan jam kerja. Artinya, OPD semua bekerja tak kenal waktu untuk hasil yang optimal. Di mana ada permasalahan, di situ pemkot hadir untuk segera menyelesaikan masalah. Termasuk, Stunting.
Sementara itu, Wapres RI, Ma'ruf Amin dalam sambutannya berharap penghargaan yang diterima oleh sejumlah kepala daerah ini bisa menjadi pelecut semangat untuk lebih baik lagi. Khususnya, menurunkan angka Stunting di Indonesia.
Selain itu, wapres juga mengimbau masyarakat untuk senantiasa memanfaatkan fasilitas kesehatan di daerah masing-masing. Serta, rajin membawa anak balita ke Posyandu setiap bulan.
"Dampak Stunting tidak langsung dirasakan. Tapi termanivestasi bertahun-tahun kemudian. Akibatnya, sudah terlambat untuk diatasi. Oleh sebab itu kita harus serius dalam upaya menurunkan Stunting. Keluarga memegang peranan penting. Maka, semua harus memiliki kesadaran terhadap pemenuhan gizi seimbang, pola asuh yang layak, dan kebersihan lingkungan yang terjaga," katanya.
Seperti diketahui, angka Stunting Kota Madiun menunjukkan progres yang cukup baik. Yakni, 12,4 persen pada 2021 turun jadi 9,7 di 2022. Bahkan, angka sudah berada jauh di bawah target nasional. Yakni, 14 persen. Selain itu, indeks kebahagiaan hidup di Kota Madiun juga mencapai 60,52 poin dan angka pernikahan dini terendah di Jawa Timur. Yakni, 18 pengajuan pada 2022. (kmf/jm).