JATIMPOS.CO//BANYUWANGI –Banyuwangi deklarasi pemilihan kepala daerah (pilkada) 2020 yang aman, damai dan sejuk. Deklarasi ini dilakukan oleh Bupati Banyuwangi, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forpimda), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi, dan pimpinan partai politik, di Mapolresta Banyuwangi, Jumat (28/8/2020).
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengapresiasi digelarnya deklarasi ini. “Keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) ini sangat penting dan menjadi modal bagi pembangunan Banyuwangi. Sehebat apapun suatu daerah, jika kamtibmasnya tidak berjalan, maka orang akan enggan datang, investasi tidak akan masuk. Harapan kami, pilkada ini akan menjadi bagian dari festival demokrasi yang akan melahirkan ide dan gagasan segar,” kata Anas.
Anas berpesan agar masyarakat turut menjaga kondusivitas Pilkada. Jangan pertaruhkan persatuan dan kedamaian warga Banyuwangi hanya karena Pilkada yang lima tahun sekali.
Dalam deklarasi itu menyatakan pilkada secara jujur, adil, santun dan bermartabat; siap melaksanakan Pilkada tahun 2020 untuk tidak mengangkat isu-isu yang berbau SARA dan menolak berita hoaks; siap bekerjasama dengan TNI/Polri untuk menjaga situasi kamtibmas yang kondusif, aman dan sejuk dan mendukung sepenuhnya tindakan tegas aparat hukum sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Selain itu juga berisi pernyataan siap menerima hasil pleno penyelenggara pilkada 2020 sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan siap mematuhi protokol kesehatan covid 19, wajib mengenakan masker dan jaga jarak.
"Deklarasi ini dalam rangka menjaga gelora kesamaptaan. Kita harus gotong royong, bahu membahu mensukseskan Pilkada 2020 yang akan dilangsungkan pada 9 Desember,” kata Kapolresta Banyuwangi Kombespol Arman Asmara Syarifuddin.
Arman mengatakan potensi keamanan yang sangat rawan di Pilkada saat ini adalah berita hoaks. “Kami berharap warga tidak mudah termakan hoax atau berita bohong. Biasakan selalu cross check terlebih dahulu semua isu pada orang yang kompeten,” tuturnya.
Ketua KPU Banyuwangi, Dwi Anggraeni Rahman mengakui penyelenggaraan pilkada di masa pandemi ini cukup berat. “Meski berat kami tidak boleh pesimis. Karena itu kami butuh dukungan pemerintah, TNI/Polri, seluruh parpol dan masyarakat agar pemilu berlangsung dengan baik,” ujar Dwi.
Dijelaskan Dwi, pendaftaran pasangan calon (paslon) bupati dan wakil bupati mulai dibuka 4 – 6 September. Dilanjutkan tes kesehatan paslon pada 7 – 11 September. Kemudian penetapan paslon pada 23 September. Berikutnya pada 26 September hingga 5 Desember adalah masa kampanye. (msr/jok)