JATIMPOS.CO/PAMEKASAN - Dina Kelautan dan Perikanan (DKP) Pemkab Pamekasan, menargetkan produksi garam pada musim tahun 2020 ini mencapai 150 ribu ton. Target musim ini naik 10 ribu ton dibanding musim garam tahun lalu.


Kasi Pengelolaan dan Kawasan Budi Daya DKP Pamekasan, Muzanni, menjelaskan, naiknya target produksi garam tahun ini lantaran ada prediksi terjadinya musim kemarau yang cukup panjang. "Dari hasil konsultasi dengan Badan Meteorologi dan Geofisika, kami memperoleh gambaran tahun ini bakal terjadi musim kemarau cukup panjang," jelas Muzanni, Senin (8/6/2020).

Menurut Muzanni, cuaca merupakan penentu penting pada hasil produksi garam. Jika terjadi musim kemarua cukup panjang, maka frekwensi panenan petani garam bisa lebih sering. Dengan panenan yang berkali-kalimaka target produksi bisa dipenuhi.

"Bahkan, musim garam tahun lalu melebih target. Tahun lalu target produksi hanya 140 ton, ternyata hasil akhir mencapai 152 ribu ton atau surplus 12 ribu ton," terang Muzanni.

Muzanni optimistis target produksi 150 ribu ton bakal terealisir. Pasalnya, saat ini kelimpok petani garam di Pamekasan telah menggunakan teknologi pengolahan garam. Caranya dengan teknologi Geomembran yang mampu meningkatkan produksi garam sekaligus menaikkan kualitas garam.

Muzanni mengantongi data jika saat ini tercatat 70 persen dari luas tambak garam 923.7 hektare menggunakan teknologi Geomembran. Muzanni juga menyarankan kelompok petani garam mengolah lahannya secara terintergrasi. Yakni, dengan menggabungkan lahan minimal 15 hektare yang dikelola satu management air laut.

"Metode lahan terintergrasi ini mampu mempercepat waktu produksi garam sekaligus menaikkan hasil produski. Makanya, saya optimistis target produksi 150 ribu ton garam pada musim tahun ini akan terealisir. Syukur-syukur jika melampui target, dengan catatan tidak terjadi perubahan cuaca," tutup Muzanni. (bw/ap)