JATIMPOS.CO/KOTA MALANG - Beredar pesan dan foto di WhatsApp Grup (WAG), Wali Kota Malang Sutiaji bersama rombongan Pemkot Malang yang diperkirakan kurang lebih 50 orang diduga melanggar aturan PPKM.

Dalam pesan WAG tersebut dijelaskan bahwa Sutiaji dan rombongan Pemkot Malang memaksa masuk ke Pantai Kondang Merak, Kecamatan Bantur, Kabupaten Malang yang kondisinya sementara ditutup. Kejadian tersebut terjadi sekiranya pukul 10 pagi, Minggu (19/09/2021).

"Ceritanya, pagi-pagi Wali Kota Malang gowes dari rumah dinasnya di Kota Malang ke Pantai Kondang. Sampai lokasi rombongan gowes sempat dihentikan saat akan masuk lokasi oleh petugas gabungan, sehubungan hingga saat ini Pantai Wisata Kondang Merak & Banyu Meneng serta sepanjang pantai wisata se wilayah Kecamatan Bantur Kabupaten Malang belum dibuka bagi pengunjung, karena masih PPKM Level 3 Malang Raya sesuai dengan Instruksi Mendagri 42/2021 dan Surat Keputusan Bupati Malang," isi dalam pesan WAG yang beredar tersebut.

"Tetapi rombongan Wali Kota Malang tetap memaksa masuk terus mereka istirahat dan makan siang di Pantai Kondang Merak, kemudian foto foto bersama rombongan Wali Kota, Sekda bersama jajaran OPD Pemkota Malang. Jam 12.15 WIB, rombongan Wali Kota Malang, Sekda bersama jajaran OPD  Pemkot Malang meninggalkan areal Pantai Wisata Kondang Merak," bunyi dalam pesan WAG tersebut.

Selain itu, kegiatan gowes Wali Kota Malang bersama rombongan diduga tidak ada surat resmi pemberitahuan maupun koordinasi dengan Muspika Bantur serta dengan pihak pengelola pantai wisata.

Pesan ini juga beredar luas di media sosial. Salah satunya di akun Facebook Laksamana Caping. Hingga pesan itu di unggah, telah mendapatkan 77 komentar dan 34 kali dibagikan.

Dengan viralnya unggahan informasi di medsos Wali Kota Malang Sutiaji bergowes beserta rombongan, Jatimpos.co mengkonfirmasi kepala dinas Kominfo Kota Malang melalui sambungan selular pribadi whaatsapp Nur Widianto, Senin, (20/9/2021) membenarkan kejadian tersebut dan ia mengatakan kalau pada acara tersebut wiwid tidak ikut di acara tersebut.

"Saya bertepatan tidak ikut, karena memang bukan acara kedinasan," kata Wiwid panggilan akrab mantan Kabag Humas Pemkot Malang tersebut.

Ia menjelaskan bahwa acara gowes tersebut memang diadakan rutin tiap libur kerja dan memang ada komunitas gowes untuk menyisir jalanan.

"ada komunitas penghobby sepeda dan rutin gowesan menyisir jalanan," jelasnya.

Wiwid menambahkan, menurut sepengetahuannya bahwa semua aktifitas yang dilakukan Wali Kota beserta komunitas gowes tetap melaksanakan pedoman protokol kesehatan juga memperhatikan rute dan titik transitnya.

"Setahuku dalam setiap aktifitas komunitas tetap mempedomani protokol kesehatan dan pasti memperhatikan rute maupun titik transitnya," tambahnya.

Saat di singgung ada mobil dinas di lokasi tempat istrahat rombongan sepeda Wali Kota Malang, Wiwid memberikan keterangan bahwa setiap OPD ada komunitas bersepeda seperti Satpol PP ada komunitas sepedanya dan Dishub juga sering gowes bareng juga ada yang sendiri dan janjian untuk bertemu di satu titik.

"Memang di OPD (Organisasi Perangkat Daerah) ada komunitas sepedaan, kayak di satpol, bapenda, dishub, dll yang sering kali gowes rame-rame, ada kala berdiri sendiri ada kala janjian," ujar Wiwid.

Kepala Kominfo Kota Malang, Nur Widianto juga menyampaikan permintaan maaf kepada masyarakat terkait ketidak nyamanan dengan adanya acara bersepeda tersebut. 

"Tentu kami juga mohon maaf atas situasi dan ketidak nyamanan yang ada, serta senantiasa menghormati segala ketentuan," pungkasnya. (yon)