JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN — Meskipun kegiatan Suroan dan Suran Agung ditiadakan karena masih dalam situasi pandemi Covid-19, namun Polres Madiun tetap siaga dan menyiapkan sebanyak 1.060 personil gabungan dari TNI, Polri dan Instansi terkait.

Personel gabungan tersebut akan menjaga perbatasan wilayah Kabupaten Madiun, yaitu di pintu masuk perbatasan Ngawi, Ponorogo, Magetan dan Nganjuk.

" Menjelang peringatan malam satu Suro dan satu Suro, sebanyak 1.060 personel gabungan kita siagakan. Hal ini untuk mengantisipasi adanya pergerakan massa yang nekat masuk ke wilayah Madiun, " jelas Kapolres Madiun, AKBP Eddwi Kurniyanto usai memimpin apel kesiapan pasukan dalam rangka pengamanan malam satu suro dan satu suro tahun 2020 di lapangan Tri Brata Polres Madiun, Selasa (18/8/2020).

Sementara itu, Dandim 0803/Madiun, Letkol Czi Nur Alam Sucipto mengatakan, pelaksanan peringatan Suro tahun ini memang berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena masih dalam situasi pandemi Covid-19.

“ Karena masih dalam masa pandemi, sesuai kesepakatan bersama tidak ada pelaksanaan kegiatan terpusat, tetapi kegiatan hanya dilakukan di ranting dan masyarakat diminta untuk mematuhi protokol kesehatan guna mencegah penyebaran Covid-19, " jelasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya seluruh pengurus perguruan Pencak Silat di Madiun sepakat kegiatan tahunan yang biasanya dilakukan oleh para pesilat dari Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) dan Persaudaraan Setia Hati Winongo Tunas Muda (PSHW-TM) yakni Suroan dan Suran Agung pada tahun ini ditiadakan.

Kegiatan Nyekar ke makam leluhur maupun pengesahan warga baru dilakukan di ranting masing-masing dengan tetap menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Seperti menggunakan masker, cuci tangan pakai sabun dibawah air mengalir dan jaga jarak atau Psycal Distancing. (jum).