JATIMPOS.CO/TUBAN – Beras berkualitas medium untuk keluarga penerima manfaat (KPM) diperiksa ulang Camat Singgahan Gaguk Hariyanto. Pasalnya program bantuan pangan nontunai (BPNT) ini kerap kali menjadi perhatian masyarakat.
Sedikitnya ada 65 ribu ton beras dari suplayer didistribusikan kepada 17 agen untuk disalurkan kepada 4500 KPM. Sehingga menurut Gaguk hal ini diperlukan screening berlapis untuk menjamin kualitas beras.
“Setelah kami cek kualitas maupun kuantitas beras yang akan disalurkan ke KPM, maka ini sudah memenuhi syarat untuk dibagikan,” kata Gaguk didampingi Kapolsek, Danramil, dan TKSK di Pendopo Kecamatan Singgahan, Rabu (05/08).
Jika kualitas, lanjut dia, saat dibagikan ke KPM tidak sesuai sampling maka supliyer maupun agen harus bertanggung jawab untuk mengganti.
Dinas sosial melalui TKSK (Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan ) Arifatul Khoiriyah mengatakan droping beras dilakukan secara bertahap tanpa mengurangi kualitasnya. Menurutnya suplayer sebagai penyedia barang wajib berkomitmen menjaga kualitas seluruh komoditi BPNT untuk KPM.
“Jadi tidak hanya beras saja, melainkan ada daging, telur, tahu, dan tempe,” sambungnya.
Kata dia, bilamana paguyuban agen melihat kualitas beras maupun komoditi lainnya tidak sesuai standart aturan maka boleh dikembalikan untuk diganti.
Ketua paguyuban agen Kecamatan Singgahan Saryadi Susilo menyampaikan selama ini beras yang didroping supliyer sesuai standart yang ditentukan. Tentunya akan kami tolak jika mengabaikan kualitas atau volume komoditi lainnya.
“Jadi kami berharap mohon kerjasamanya untuk sama-sama menjaga kualitas,” pinta Saryadi.
Sementara pemilik agen Fatimah mengaku beras yang didroping supliyer tidak mengalami penurunan kualitas. Kerjasama antara penyedia dan agen untuk kebutuhan KPM harus dijaga mengingat program ini menjadi perhatian publik.
“Jangan sampai soal kualitas beras ini merosot,” kata Fatimah yang melayani 600 KPM setiap bulannya.
Sementara Harmiati selaku penerima manfaat di kecamatan setempat mengaku selama ini penerimaannya sesuai dengan hak KPM. Ia menyebut setiap bulannya mendapat 15 Kg beras medium, telur 1,5 Kg, daging, dan beberapa protein nabati lainnya. Jika diuangkan sebesar Rp 200 ribu.
Dia berharap program BPNT ini nilai maupun komoditasnya terus naik. Tidak hanya karena musim Covid-19 saja naiknya, namun kedepan program ini menjadi lebih diperhatikan. (min)