JATIMPOS.CO/BOJONEGORO - Bupati Bojonegoro, Anna Mu'awanah ikuti Webinar Pengembangan Desa dan Bumdes di Masa New Normal 2020 yang dilaksanakan oleh Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Bojonegoro, di gedung Pemkab Bojonegoro, Rabu (24/06/2020).


Turut bergabung Kepala DPMD Jatim, Anggota DRD Kab. Bojonegoro, Kepala DPMD Kabupaten Bojonegoro, Kepala Bappeda Pemkab Bojonegoro, Camat se Kabupaten Bojonegoro dan perwakilan Kepala Desa serta perwakilan BUMDes di Kab. Bojonegoro.

"Secara kualitas, BUMDes di Kabupaten Bojonegoro tergolong ada yang baik, cukup dan kurang. Sehingga kita perlu memberikan perhatian untuk mendampingi pengelolaan secara administrasi hingga pada kegiatan. Yang menjadi persoalan adalah pengelolaan BUMDes belum terfokus di unit usaha tertentu. Sehingga nantinya kita akan prioritaskan BUMDes untuk memaksimalkan di sektor pertanian dan desa wisata," terang Anna Mu'awanah.

Dalam pertemuan melalui teleconference yang dipimpin langsung oleh M. Mas'ud Ketua DRD Kab. Bojonegoro tersebut, disampaikan acara tersebut bertujuan memperkuat peran BUMDes dalam mengentaskan kemiskinan dan kemajuan desa.

Pada kesempatan itu, Bupati Bojonegoro menyampaikan beberapa hal terkait gerakan menyimpan sebagian hasil panen hingga konsep BUMDes mengelola sektor Agrobisnis dan Desa Wisata. Saat ini berdasarkan data desa center jawa timur juni 2020, tercatat sebanyak 317 BUMDes di Kab. Bojonegoro telah menjalankan berbagai macam unit usaha.

"Saya berharap, petani nantinya dapat menyisihkan hasil panennya untuk lumbung pangan bagi keluarganya. Sehingga dimusim kemaraupun kita masih memiliki ketersediaan bahan pangan," harapnya.

M. Yasin selaku Kepala DPMD Jatim, mendukung upaya Pemkab Bojonegoro terkait pemaksimalan di sektor pertanian dan desa wisata. Hal itu sesuai dengan program Inovasi Klinik BUM Desa Gubernur Jatim, agar mampu berperan sebagai pilar perekonomian pedesaan.

"Enam poin Inovasi Klinik BUMDesa Pemprov Jatim diantaranya adalah membangun kemandirian BUMDesa yang berkelanjutan, mengembangkan BUMDesa melalui kerjasama usaha dan jejaring pemasaran lalu memberikan tutorial klinik BUMDesa secara online. Sehingga perlu memetakan potensi dan jenis usaha BUMDesa yang kemudian disertai peningkatan kapasitas dan kewirausahaan BUMDesa. Sehingga mampu menumbuhkan ekonomi UMKM secara komprehensif," ungkap M. Yasin. (met)