JATIMPOS.CO/KOTA BLITAR - Pilkada 2020 di 18 kabupaten/kota se-Jawa Timur makin dekat. Salah satu diantaranya adalah Kota Blitar.
Suhu politik di kota ini semakin menghangat. Sosok yang didukung parpol maupun jalur perseorangan mulai melakukan perang spanduk maupun brending di mobil.
Partai Golkar sendiri dalam kontestasi Pilkada kali ini mengusung nama Henry Pradipta Anwar. Dia adalah putra mantan Wali Kota Blitar Samanhudi Anwar, yang saat ini tersangkut kasus hukum di KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi).
Menilik usianya yang masih muda, Henry termasuk sosok milenial. Keputusan Partai Golkar mengusung Henry, karena pertimbangan hasil survei yang dijadikan salah satu instrumen pengambilan keputusan oleh DPD Partai Golkar Kota Blitar.
Ketua DPD Partai Golkar Kota Blitar, Moch Hardi Usodo, Selasa (16/6/2020) resmi menyerahkan rekomendasi kepada Henry Pradipta Anwar.
Menurut Dodok, panggilan akrab Moch Hardi Usodo, setelah Golkar mengeluarkan surat rekomendasi itu artinya Henry sudah pasti menjadi calon dari Partai Golkar.
Dalam rekomendasi Partai Golkar juga memberi kesempatan kepada Henry untuk segera mencari pendamping atau calon wakilnya.Dengan catatan, Henry tetap berkomunikasi dengan DPD Partai Golkar Kota Blitar saat memilih calon wakil wali kota. Selain itu, Henry diminta untuk membentuk koalisi dengan partai politik lain.
Menurut Dodok, saat ini sudah ada beberapa nama dan partai politik yang akan mendampingi Henry. Sebut saja nama Yasin, Ito dan Leo.
Sedangkan partai poltik pengusung, yaitu Demokrat, PKB, PKS, dan masih ada partai lain. "Kita tunggu saja siapa pendamping Henry yang tidak lama lagi dilakukan oleh DPP Golkar Pusat," jelas Dodok.
Menanggapi hal itu, Henry Pradipta Anwar mengucapkan terima kasih kepada Partai Golkar yang telah memberikan rekomendasi kepada dirinya untuk maju sebagai Cawali di Pilwali Blitar 2020.
"Dengan turunnya rekom dari Partai Golkar membuat saya semakin semangat turun ke masyarakat. Tiket maju di Pilwali sudah ada, sekarang tinggal menggencarkan sosialisasi ke masyarakat," katanya. (sk)