JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Berbagai inovasi pelayanan bagi masyarakat kembali digalakkan oleh Wali Kota Madiun, Dr Maidi. Kali ini bersama wakilnya, Bagus Panuntun mulai berkantor di Lapangan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, Kota Madiun sejak Senin (3/3/2025).
Hal ini dilakukan agar pelayanan kepada masyarakat lebih dekat. Karena, masyarakat dapat menyampaikan uneg-unegnya secara langsung.
Selain dekat dengan kepala daerah, masyarakat pun akan lebih mudah mendapatkan pelayanan dari Pemkot Madiun. Berbagai layanan itu, di antaranya sembako murah, layanan administrasi kependudukan, cek kesehatan gratis, dan lain sebagainya.
"Kantor lapangan Wali Kota ini terbuka untuk umum. Masyarakat kalau ada keluhan atau masukan langsung sampaikan saja. Bisa ke saya, ke Mas Bagus, atau Pak Sekda," ujarnya.
Menurutnya, kantor lapangan di Lapak UMKM Kampir Kanigoro itu akan dibuka selama sepekan penuh. Sehingga, dapat melayani masyarakat secara langsung. Khususnya, di wilayah Kecamatan Kartoharjo.
Setelah sepekan ngantor di Lapangan Kanigoro, Kecamatan Kartoharjo, berikutnya Wali Kota Madiun akan berpindah ngantor di Kecamatan Manguharjo. Kemudian, Kecamatan Taman secara bergiliran. Sehingga, selama 100 hari kerja nantinya setiap kecamatan akan mendapatkan kesempatan kantor lapangan 3-4 kali.
"Melalui kantor lapangan ini harapannya layanan semakin cepat. Tidak perlu menunggu besok, malam pun saya terima. Sehingga, apapun masalahnya cepat terselesaikan. Karena kita juga didampingi OPD pelayanan," katanya.
Salah satu inovasi yang digagas Wali Kota Madiun ini juga merupakan salah satu program unggulan Wali Kota Madiun dua periode ini, yaitu Madiun Kota Inovasi.
"Seperti yang saya sampaikan dalam apel besar kemarin, di periode kedua ini kita harus tancap gas. Kalau sebelumnya kita punya Panca Karya. Sekarang kita punya Asta Karya. Ada tiga program unggulan yang saya tambahkan di periode kedua ini. Yaitu, Madiun Kota Antikorupsi, Madiun Kota Inovasi, dan Madiun Kota Berbudaya," jelas Dr Maidi.
Dia pun berharap semua OPD bekerja optimal agar Kota Madiun yang maju mendunia bisa di wujudkan dalam lima tahun ke depan.
"Efisiensi anggaran bukan berarti mengurangi program dan kegiatan yang berdampak bagi masyarakat. Tapi, mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Optimalkan sumber daya yang kita miliki. Tingkatkan kepedulian dan pelayanan kepada masyarakat. Pemerintah harus melayani, bukan dilayani," pungkasnya. (jum).