JATIMPOS.CO//KABUPATEN TULUNGAGUNG - Dalam rangka memperingati Hari Perumahan Nasional (Hapernas) tahun 2024, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Kabupaten Tulungagung menggelar Expo Perkim 2024. Acara ini berlangsung di area GOR Lembu Peteng, Kabupaten Tulungagung, mulai tanggal 22 hingga 24 Agustus 2024.

Acara tersebut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung Drs. Tri Hariadi, M.Si, didampingi Kepala Disperkim Kabupaten Tulungagung Anang Pratistianto, ST.,M.Si, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, DPD APERSI Korwil Kediri, dan Ketua DPRD Tulungagung, Jajaran Pimpinan Perbankan se Kabupaten Tulungagung, Jajaran Akademisi Universitas Bhinneka dan Universitas Tulungagung, SMKN 3 Boyolangu, SMKN 1 Pagerwojo, serta Kepala Perangkat Daerah serta tamu undangan lainnya.

Mengusung tema "Kerja Bersama Tuntaskan Backlog Rumah," Expo Perkim 2024 menghadirkan berbagai kegiatan seperti pameran pengembang properti, lomba desain rumah khas Tulungagung, lomba fotografi, lomba mewarnai, bazar UMKM, panggung musik, dan panggung budaya. Acara ini diawali dengan penampilan seni tari Reog Kendang khas Tulungagung dan dirangkai dengan pementasan seni tari khas Tulungagung lainnya, dan pembagian bantuan sosial.

Kepala Disperkim Kabupaten Tulungagung, Anang Pratistianto, menyampaikan bahwa peringatan Hapernas ini bertujuan untuk menyampaikan informasi dan fasilitasi kepada masyarakat terkait pengembangan perumahan dan penyediaan rumah layak huni di Kabupaten Tulungagung.

Ia juga menambahkan, rumah termasuk kebutuhan pokok di dalam urutan prioritas kebutuhan manusia setelah pangan dan sandang. Setiap bagian dari rumah berperan dan saling berkaitan untuk bersama-sama memenuhi fungsi sebenarnya sesuai kebutuhan penghuninya, mulai dari tempat untuk membina tumbuh kembang seluruh anggota keluarga, mencerminkan martabat, serta merupakan aset bagi pemiliknya.

"Rumah adalah kebutuhan pokok yang harus memenuhi kriteria dari aspek kekuatan struktur, kesehatan, dan kecukupan luas minimum bagi penghuninya," ujar Anang.

Terkait dengan backlog rumah, yang merupakan kondisi kesenjangan antara jumlah rumah terbangun dengan jumlah yang dibutuhkan rakyat, yang menurutnya hal tersebut terjadi karena pertambahan jumlah penduduk yang pesat tidak sebanding dengan pertumbuhan rumah. “sejak tahun 2018 angka backlog mengalami penurunan dan kenaikan yang berdasarkan data di tahun 2018 angka backlog sejumlah 70.898, tahun 2019 sejumlah 80.323, tahun 2020 sejumlah 90.470, tahun 2021 sejumlah 87.786, tahun 2022 sejumlah 90.470 dan tahun 2023 sejumlah 91.427,” tuturnya.

Adapun program untuk penuntasan backlog menurutnya terus berjalan, baik melalui kegiatan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni, Pembangunan Rumah Baru Layak Huni, serta Penyediaan Rumah Susun Sewa dari berbagai sumber dana dan Penyediaan Rumah subsidi. “sampai pada tahun 2024 terdapat kegiatan Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni sejumlah 68 unit rumah dari dana APBD, dan 270 unit rumah dari dana Provinsi. Tentunya untuk menuntaskan backlog perlu adanya kolaborasi antara Pemerintah serta stakeholder,” ulasnya.

Pihaknya menambahkan, dari serangkaian kegiatan peringatan Hari Perumahan Nasional tahun 2024, yang dikemas dalam bentuk Pameran Pengembang Properti melalui Expo Perkim 2024, juga dilaksanakan Lomba Desain Rumah Khas Tulungagung yang diikuti oleh 42 tim/perorangan, dan yang telah mengirim karya sampai batas waktu yang ditentukan sejumlah 16 tim/perorangan. untuk lomba Fotografi diikuti oleh 19 peserta, Lomba Mewarnai dengan kuota maksimal 200 peserta untuk anak usia TK.

Selain itu pengunjung Perkim Expo dapat mengunjungi 65 stand yang terdiri dari Perumahan, Perbankan, Sekolah, Universitas serta Bazar UMKM. “Melalui peringatan Hapernas diharapkan dapat meningkatkan upaya dan sinergi dalam mewujudkan penurunan angka backlog dari berbagai pihak sesuai dengan fungsinya masing-masing,” tuturnya.

Kesempatan yang sama, Sekda kabupaten Tulungagung, Drs. Tri Hariadi, M.Si, mengatakan, Hari Perumahan Nasional (HAPERNAS) yang diperingati setiap tanggal 25 Agustus, merupakan momentum paling penting untuk merenungkan pencapaian, tantangan serta langkah kedepan dalam mewujudkan hunian layak bagi seluruh masyarakat.

Tema HAPERNAS tahun 2024 “Mewujudkan Hunian Layak Untuk Semua” menekankan pentingnya penyediaan perumahan yang layak terjangkau dan ramah lingkungan bagi seluruh lapisan masyarakat,” ucapnya.

Sehubungan dengan tema tersebut, kabupaten Tulungagung masih memiliki persoalan yang sangat besar terkait angka backlog yang sampai dengan tahun 2024 ini mencapai lebih dari 90.000 unit. Ini mencerminkan belum terpenuhi kebutuhan masyarakat akan rumah layak huni, disebabkan beberapa faktor seperti tingginya harga tanah yang menyebabkan pembangunan perumahan terjangkau menjadi lebih sulit. tandasnya.

Selanjutnya persoalan legalitas tanah, regulasi yang komplek serta keterbatasan akses masyarakat berpenghasilan rendah terhadap pembiayaan perumahan juga menjadi faktor penghambat penyediaan rumah layak huni,” menyikapi kondisi tersebut, pemerintah kabupaten Tulungagung telah melakukan beberapa langkah strategis seperti peningkatan kualitas rumah tidak layak huni sampai dengan tahun 2024 sebanyak 12789 unit.

“Penyediaan Rusunawa sebanyak 112 unit hunian program sejuta rumah Fasilitasi Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), pemberian insentif bagi pengembang yang membangun perumahan untuk MBR dalam bentuk kemudahan perijinan. Dan terakhir sosialisasi kepada masyarakat mengenai rumah layak huni,” terangnya.

Selain pemerintah, peran swasta dalam penyediaan rumah layak huni di kabupaten Tulungagung tidak kalah penting, salah satunya melalui keterlibatan para pengembang perumahan yang tergabung dalam Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) “dalam pembangunan perumahan sampai dengan tahun 2024 tercatat sejumlah 140 perumahan dan siap huni yang terbangun di tahun 2024 sejumlah 1080 unit,” tuturnya.

Adanya keterlibatan pengembang perumahan, maka penyediaan rumah layak huni dapat dilakukan secara efektif dan efisien. Selain pengembang perumahan, lembaga keuangan seperti perbankan juga turut serta dalam upaya penyediaan rumah layak huni melalui Kredit Ringan Perumahan Rakyat (KRPR).

“masyarakat juga memiliki peran penting dalam mewujudkan rumah layak huni, kesadaran masyarakat akan pentingnya memiliki rumah layak huni akan mendorong masyarakat untuk berpartisipasi secara aktif dalam berbagai program untuk mewujudkan rumah layak huni,” urainya.

“Pada intinya keberhasilan penyediaan rumah layak huni sekaligus penuntasan Backlog di kabupaten Tulungagung sangat tergantung pada sinergitas antara pemerintah, pemerintah daerah, pengembang perumahan, perbankan dan masyarakat,” paparnya.

Acara dibuka dan diakhiri bersama dengan pemukulan Gong oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Tulungagung Drs. Tri Hariadi, M.Si, didampingi Kepala Disperkim Kabupaten Tulungagung Anang Pratistianto, ST.,M.Si, Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur, DPD APERSI Korwil Kediri, Ketua DPRD Tulungagung, Jajaran Pimpinan Perbankan se Kabupaten Tulungagung, Jajaran Akademisi Universitas Bhinneka dan Universitas Tulungagung, SMKN 3 Boyolangu, SMKN 1 Pagerwojo. (San)