JATIMPOS.CO/KABUPATEN MADIUN - Polres Madiun bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Madiun menggelar simulasi penanganan bencana di lokasi rawan banjir di Pintu Air 12 Desa Glonggong, Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun, Rabu (8/1/2020).
Simulasi penanganan bencana tersebut dilakukan secara terpadu bersama instansi terkait. Diantaranya, Kodim 0803 Madiun, Paskhas TNI AU, Brimob Den C Madiun, Dishub Kabupaten Madiun, Satpol PP, BPBD Kabupaten Madiun, Tagana, Damkar, Senkom, Banser, PLN, Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, Dinas Sosial Kabupaten Madiun , Muspika Se Kabupaten Madiun dan Perwakilan Kepala Desa yang terdampak bencana alam.
Sebelum simulasi digelar, kegiatan diawali dengan Apel Kesiapsiagaan dan Simulasi Penanganan Bencana di Lapangan Kecamatan Balerejo, Kabupaten Madiun. Apel dipimpin oleh Bupati Madiun, Ahmad Dawami didampingi Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono dan Dandim 0803/Madiun, Letkol Czi Nur Alam Sucipto.
Menurut Kapolres Madiun, AKBP Ruruh Wicaksono, titik sektor dari penanggulangan bencana ini adalah BPBD. Sedangkan TNI dan Polri sebagai unsur pendukung. Selain itu juga menyiapkan sarana dan prasarana serta personil untuk membantu ketika bencana terjadi.
" Hari ini kita laksanakan simulasi secara terpadu, ada TNI, Polri, BPBD dan instansi terkait untuk mengevakuasi masyarakat baik yang tenggelam maupun yang terisolir, " jelasnya.
Kegiatan ini, lanjutnya, merupakan salah satu cara untuk tetap siaga dalam menghadapi bencana alam. Sementara kegiatan dipusatkan di Lapangan Kecamatan Balerejo, karena pada tahun 2019 lalu, lapangan ini merupakan pusat pengendalian bencana banjir.
Sehingga pada tahun ini di lapangan yang sama didirikan beberapa Posko Terpadu, diantaranya dari Kesehatan, Dinas Sosial, TNI-Polri dan dari Relawan.
" Untuk Posko Terpadu tersebut akan didirikan sampai situasi dinyatakan aman dan Musim Hujan selesai, " ucapnya.
Secara terpadu, petugas gabungan dari TNI, Polri dan BPBD melaksanakan simulasi evakuasi masyarakat yang terisolasi banjir.
------------------------
Sedangkan simulasi yang dilaksanakan itu diantaranya, pengecekan sarana prasarana alat berat di Pintu Air 12. Kemudian, simulasi dari 3 Pilar bersama Pasukan Destana BPBD Kabupaten Madiun untuk evakuasi masyarakat terisolir dan penanganan korban tenggelam di sungai.
Selain itu, juga digelar simulasi pertolongan kesehatan korban banjir, peninjauan lokasi terdampak banjir oleh Forkopimda Kabupaten Madiun serta pemberian bantuan kepada masyarakat terdampak bencana hingga pengecekan dapur umum.
Sementara itu, Bupati Madiun, Ahmad Dawami mengatakan kesiapsiagaan dan simulasi penanggulangan bencana ini dilakukan untuk memberi rasa aman dan nyaman kepada masyarakat. Selain itu juga untuk mengasah kesigapan personil ketika terjadi bencana alam.
Menurutnya, ada tiga titik rawan banjir di tiga kecamatan yang perlu diwaspadai, dan yang menjadi antisipasi bencana di Kabupaten Madiun dari sisi kerawanannya adalah banjir, tanah longsor dan kebakaran.
" Dari situlah kita antisipasi dan keterpaduan antara instansi pemerintah dan masyarakat, dan yang kita kedepankan adalah gotong royong masyarakat untuk antisipasi terjadinya bencana, " pungkasnya. (jum).