JATIMPOS.CO/KOTA MADIUN - Penerapan portal parkir atau one gate system di Pasar Besar Madiun (PBM) rupanya tidak bisa ditawar lagi. Karena, selain untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) juga untuk mencegah kebocoran retribusi parkir.

Selain itu, penerapan portal parkir tersebut juga atas rekomendasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas temuan kebocoran PAD dari sektor parkir.

Penerapan parkir secara elektronik ini nantinya akan dikelola oleh pihak ketiga, yaitu PT Jatim Parkir Center dengan setoran sekitar Rp 2,5 miliar pertahun berdasarkan hasil surfei.

Sementara itu, untuk mencegah adanya konflik dengan para juru parkir (jukir), Pemkot Madiun pun menggelar Apel Gabungan di Lantai 3 Pasar Besar Kota Madiun (PBM), Senin (20/3/2023).

Apel gabungan dipimpin langsung Wali Kota Madiun, Maidi dengan melibatkan berbagai unsur. Seperti Satpol PP dan Damkar Kota Madiun, petugas keamanan PBM, relawan pemadam kebakaran dan berbagai unsur lainnya.

Apel Gabungan di Lantai 3 Pasar Besar Kota Madiun (PBM), Senin (20/3/2023).

Wali Kota Madiun, Maidi usai memimpin apel mengingatkan tim gabungan dalam penertiban tidak sampai terjadi kekerasan. Melainkan dengan cara - cara humanis, seperti edukasi dan bukan dengan emosional.

" Saya mengingatkan tim gabungan. Kalau ada yang tidak tertib ayo bareng - bareng ditertibkan, tapi menertibkan itu jangan pakai kekerasan, pakai edukasi jangan emosional, " ungkapnya.

Menurutnya, ketertiban merupakan kebutuhan bersama. Semua orang pasti mendambakan tertib, aman, nyaman dan damai. Sehingga jika ada yang membawa ketidaktertiban yang meresahkan harus ditertibkan.

" Yang baik itu ya kita ikuti aturan yang ada. Jangan menyimpang dari aturan, aturan harus ditegakkan, " ungkapnya.

Lebih lanjut dia katakan, jika portal parkir telah diterapkan semua akan terlihat dan bisa dipertanggungjawabkan. Ia menambahkan sebelum penerapan one gate system juga telah dilaksanakan sosialisasi kepada para jukir PBM. Sosialisasi pun telah dilaksanakan mulai 2021 yang lalu.

Sementara itu, menyikapi nasib puluhan juru parkir yang telah lama menggantungkan hidupnya di PBM, menurutnya tenaga jukir yang lama dan bagus akan tetap dipekerjakan. Para jukir ini nanti cukup menata kendaraan di tempat parkir, namun untuk pembayaran terpusat di satu loket portal parkir atau one gate system.

" Kalau nanti diportal akan kelihatan semuanya. Tapi bisa dipertanggungjawabkan, tapi kalau manual kan tidak bisa dipertanggungjawabkan, " pungkasnya. (jum).