JATIMPOS.CO/SIDOARJO - Merasa tidak pernah daftar dalam program bantuan sosial BPNT, seorang perempuan berinisial PA (54) warga asal wilayah Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo buat laporan di kepolisian.

Polemik terkait Bansos (Bantuan Sosial) ini memang tidak ada ujungnya. Seperti halnya Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) yang telah menimpa PA tersebut.

Dari informasi yang dihimpun, korban PA yang mengaku tidak pernah mendapatkan bantuan maupun mendaftar bantuan tersebut, ternyata namanya sudah tercatat dalam sebuah rekening bank milik BUMN itu.

"Sempat kaget mas, kok namanya telah terdaftar sebagai penerima program bantuan sosial. Padahal saya tidak pernah menerima bantuan tersebut hingga hari ini", kata PA, saat ditemui dikediamannya, Jumat (24/6/2022).

Ia menambahkan, bahwa dirinya pernah sempat mendapat bantuan sekali dari pemerintah desa senilai Rp 200 ribu. "Saat penerimaan bantuan itu saya juga membawa persyaratan berupa fotocopy KTP dan KK," cetusnya.

"Terkait program bansos ini saya tidak pernah mengetahui sama sekali. Kejadian tersebut berawal ketika saya mau membuka rekening di Bank BNI untuk keperluan menabung", ungkapnya.

Lebih lanjut wanita tersebut menceritakan, waktu itu saya diajak majikan ke kantor Bank BNI untuk dibukakan rekening tabungan. Pasalnya kata majikan tabungan tersebut untuk bekal umroh haji nanti biar aman.

Ternyata, pihak bank menyampaikan bahwa nama yang diajukan sudah pernah membuka rekening atas nama saya juga dengan alamat yang sama. Sementara menginjak kantor bank saja baru kali ini.

Masih menurutnya, saat berada di bank lalu dijelaskan oleh petugas bank bahwa dalam print out rekening atas namanya telah menerima dan juga menarik sejumlah uang sejumlah Rp. 1.100.000 sebanyak dua kali.

"Nah kalau yang di bank kemarin itu, nilainya Rp 1,100 juta. Itu dua kali cair dan ditarik. Berarti totalnya Rp 2,2 juta," cetusnya.

Akibat kejadian yang menimpa PA, pihaknya langsung melapor ke Polresta Sidoarjo, pasalnya ada yang menyalagunakan namanya yang betul-betul ia tidak merasa pernah menerima bansos tersebut.

Terpisah, Kasi Humas Polresta Sidoarjo Iptu Tri Novi Handono saat dikonfirmasi melalui via seluler telah membenarkan hal tersebut. Bahwasanya korban PA sudah melaporkan kepada pihak kepolisian Polresta Sidoarjo.

"Ya, mas. Sudah ada laporan," papar Iptu Novi.

Sehingga perkara ini sudah masuk di petugas Polresta Sidoarjo. Dan bertujuan agar pihak yang terlibat dalam pencatutan namanya ini bisa terungkap dan ditangkap pihak berwajib. (zal)