JATIMPOS.CO/KABUPATEN MOJOKERTO - Ratusan warga terdiri dari warga sekitar, Kades se-Kabupaten Mojokerto dan sejumlah Banser, Anshor, Fatayat, Muslimat NU menghadiri undangan Wabup Mojokerto Dr. H. Muhamad Al Barra, LC., M.Hum, dalam rangka tasyakuran memasuki rumah dinas ( Rumdis), Rabu (15/6/2022) malam.
Kehadiran para tamu tersebut, merupakan bentuk penghormatan masyarakat terhadap salah satu pemimpinnya di Kabupaten Mojokerto. Setelah Sholat Isya tamu berbondong-bondong memasuki Pendopo Rumdis Wabup Mojokerto yang terletak di Jalan Raya Jayanegara No. 201 A, Desa Kenanten Kecamatan Puri Kabupaten Mojokerto.
Masyarakat yang hadir dihibur dengan lantunan pembacaan Sholawat dari Group Al Banjari dari mahasiswa Institut Kyai Haji Abdul Chalim (IKHAC) Bedunganjati Pacet Mojokerto.
Suasana menjadi khidmah, ratusan masyarakat yang hadir diajak membaca istighosah bersama, dilanjut tausiah (ceramah agama) yang disampaikan oleh Ustaz H Asaduddin dari Kota Mojokerto putra almarhum KH Mudzakir Makruf.
Wabup Mojokerto Dr. H. Muhamad Al Barra, LC., M.Hum yang akrab disapa Gus Barra, dalam sambutannya mengatakan, rangkaian acara peresmian rumah dinas wabup yang dijuluki wartawan pendopo rakyat ini sudah dimulai sejak siang tadi.
Hadir sejumlah Anggota Dewan, Ketua Parpol, Dandim Mojokerto, Kapolres Kabupaten Mojokerto, Kajari Kabupaten Mojokerto, segenap Kepala Dinas, Kepala Badan, Kepala Bagian, Camat serta tokoh agama.
“Tadi siang ada acara pemotongan nasi tumpeng, santunan anak yatim dan dihadiri oleh Forkopimda, Ketua Parpol, sejumlah anggota dewan, dan kepala OPD Pemkab Mojokerto. Sedangkan malam ini Kepala Desa se - Kabupaten Mojokerto, masyarakat sekitar, dan sejumlah Banser, Ansor, Fatayat dan Muslimat, “ ujar Gus Barra.
Gus Barra di hadapan warga yang hadir mempersilakan masyarakat Kabupaten Mojokerto bebas memanfaatkan Pendopo Rakyat atau Rumah Dinas Wabup ini. “Ini rumah dinas aset pemerintah jadi milik rakyat, bila panjenengan memanfaatkannya saya perbolehkan, asalkan ijin sebelumnya ke Pol PP yang bertugas di Rumdis, biar dijadwalkan,” ucapnya.
Lanjut dikatakan Gus Barra, dalam menempati rumah dinas ini, ia tidak full, tidak 24 jam menempatinya, karena dirinya memiliki rumah pribadi lebih dari satu. “Rumah dinas ini mungkin kami jadikan rumah singgah, dari kantor mampir lalu rumah pribadi di Pacet. Rumah saya di Pacet ada, di Sidoarjo ada, di Surabaya juga ada,“ jelas Gus Barra.
Alumnus Universitas Al Azhar Mesir ini, juga menambahkan dua tahun lagi, dirinya tidak lagi menempati rumah ini karena jabatan Wabup Mojokerto habis.
Pada kesempatan itu Wabup Gus Barra, mengutip pengajian dari Gus Baha' dai kondang asal Rembang Jateng, yok yok opo jangan sampai tidak punya rumah, bahkan andaikan kita mampu, kalau ingin menambah harta kekayaan maka tambahlah rumah.
Wabup Mojokerto Gus Bara juga menjelaskan, kebutuhan seseorang untuk memiliki rumah menjadi penting karena dalam rumahlah aktifitas kehidupan sehari-hari seseorang menghabiskan waktu. Maka dalam hadits berbunyi baitii jannatii (rumahku adalah surgaku). “Yang dimaksud rumahku adalah surgaku bukan karena bentuk bangunan mewah dan megah, tetapi di dalam rumah itu bisa terwujud suasana nyaman, tentram, damai bahagia,” terang Gus Barra. (din)